Hoaxbuster Bahaya Efek Samping Vaksin COVID-19

Hoaxbuster: Klaim Efek Samping Vaksin COVID-19 Akibatkan Penyakit Herpes Zoster

23 April 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebuah gambar yang diunggah di media sosial mengeklaim bahwa vaksin COVID-19 memberi efek samping penyakit herpes genital.
ADVERTISEMENT
Berikut narasi yang ditulis dalam poster tersebut bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
Aku tau kamu berbohong! Infeksi herpes merupakan efek samping dari Vaksin COVID-19.
Hoaxbuster: Bahaya Efek Samping Vaksin COVID-19 Mengakibatkan Herpes. Foto: Dok. Istimewa
Klaim di atas merujuk pada sebuah laporan yang menemukan bahwa terdapat efek samping yang dirasakan oleh sebagian kecil kelompok berasal dari perempuan yang menderita Herpes Zoster pascavaksinasi COVID-19.
Faktanya, memang dilaporkan efek samping dari merk vaksin COVID-19 Pfizer mengakibatkan herpes. Namun hal itu terjadi pada orang yang memiliki penyakit bawaan tertentu, tidak terjadi pada masyarakat umum.
Mengutip Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menjelaskan di situs webnya bahwa Herpes Zoster disebabkan oleh virus varicella zoster, yang juga menyebabkan cacar air.
Penderita efek samping tersebut merupakan pasien dengan penyakit rematik inflamasi autoimun (AIIRD), jadi sudah ada penyakit bawaan terlebih dahulu. Dalam laporan tersebut, kejadian efek samping vaksin Pfizer itu lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua atau lansia dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
ADVERTISEMENT
Jika seseorang tertular dan sembuh dari cacar air, virus dapat tinggal di dalam tubuh. Ini nantinya dapat diaktifkan dan menyebabkan herpes zoster. Pihaknya menyebut, vaksin untuk herpes zoster dan cacar air ini sudah tersedia.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan, sebelum diberi suntik vaksin, penerima wajib melalui pemeriksaan dan registrasi.
Untuk mencegah efek samping dan hal lain yang tidak diinginkan, penerima suntik baiknya berkonsultasi dengan dokter yang menangani penyakit bawaan atau kepada petugas secara rinci. Sehingga dapat diputuskan untuk diberi vaksin atau tidak.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten