Hoaxbuster Vaksin COVID-19 Tidak Mengandung Graphene Oxide

Hoaxbuster: Klaim Vaksin Corona Mengandung Grafena Oksida

28 Juli 2021 14:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim bahwa vaksin COVID-19 mengandung graphene oxide atau grafena oksida yang dijadikan racun untuk manusia.
ADVERTISEMENT
Salah satu vaksin yang disebut dalam unggahan tersebut adalah Pfizer. Grafena oksida sendiri adalah bahan berlapis atom tunggal yang dibuat melalui oksidasi grafit.
Klaim vaksin mengandung grafena oksida disebut didasari analisa seorang profesor di Spanyol.
Hoaxbuster: Vaksin COVID-19 Tidak Mengandung Graphene Oxide atau Grafena Oksida. Foto: Dok. Istimewa

Cek Fakta

Faktanya, Senior Associate of Global Media Relations Pfizer menegaskan bahwa grafena oksida tidak digunakan dalam pembuatan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.
"Grafena oksida tidak digunakan dalam pembuatan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19,” tegasnya, dikutip dari Reuters.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga mengeluarkan daftar bahan yang digunakan vaksin Pfizer dalam situs resmi. Bahan vaksin Pfizer meliputi mRNA, lipid, kalium klorida, kalium fosfat monobasa, natrium klorida, natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa. Graphene oxide atau grafena oksida tidak ditemukan dalam daftar tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anggota American Chemical Society Congressional Science & Engineering Fellow, Matthew Diasio, menyebut bahwa cairan yang mengandung grafena oksida akan cenderung berwarna cokelat, bahkan hitam.
"Bahkan 1% graphene atau graphene oxide" (klaim hoaks menyatakan vaksin memiliki 99,9%) cairan akan terlihat hitam atau setidaknya, gelap," tegas Diasio.
Sementara vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech memiliki cairan transparan atau kekuningan.

Kesimpulan

Vaksin COVID-19 tidak mengandung Grafena Oksida.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten