Hoaxbuster: Klaim Vaksin Tidak Efektif Bila Tak Merasakan Efek Samping
ADVERTISEMENT
Beberapa posting yang dibagikan berulang kali di Facebook mengeklaim bahwa orang yang tidak mengalami efek samping setelah menerima suntikan COVID-19 berarti vaksin yang diterimanya tidak bekerja dengan baik.
ADVERTISEMENT
Unggahan itu dibuat lewat poster dalam Bahasa Thailand. Berikut narasi tersebut bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
Jika kamu divaksinasi dan merasakan demam, itu berarti kamu telah membangun sistem kekebalan terhadap virus, bila tidak merasakan efek samping dan beberapa gejala, berarti kamu tidak menerima respons imun. Itulah mengapa tubuh kamu tidak menunjukkan apa pun sebagai respons. Ini berarti kamu tidak sehat.
Cek Fakta
Faktanya, Dr. Kajornsak Kaewcharat, Wakil Direktur Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, menegaskan bahwa setiap orang merespons vaksin dengan cara berbeda-beda.
Ia mengatakan tingkat keparahan efek samping vaksin COVID-19 yang dialami seseorang tidak selalu menunjukkan seberapa sehat mereka atau efektif vaksin.
“Beberapa orang alergi terhadap makanan tertentu, sementara beberapa orang tidak. Hal yang sama berlaku untuk vaksin. Jika Anda membandingkan dua orang sehat dengan jenis kelamin dan usia yang sama, tubuh mereka akan bereaksi terhadap vaksin melalui proses inflamasi yang berbeda," terang Kaewcharat, dikutip dari AFP Fact Check.
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui pernyataan resminya juga mengungkapkan, jika seseorang yang menerima vaksin COVID-19 tidak mengalami efek samping, bukan berarti vaksin tersebut tidak efektif.
"Efek samping yang umum dan ringan atau sedang adalah hal yang baik, mereka menunjukkan kepada kita bahwa vaksin itu bekerja. Tidak mengalami efek samping bukan berarti vaksin itu tidak efektif. Itu berarti setiap orang merespons secara berbeda," terangnya.
Kesimpulan
Klaim tidak merasakan efek samping vaksin COVID-19 berarti tubuh tidak sehat dan vaksin tidak bekerja efektif adalah hoaks .
==