Hoaxbuster: Perusahaan di Australia Kembangkan Pengobatan Dampak Vaksin COVID-19
ADVERTISEMENT
Sebuah klaim di media sosial menyebut perusahaan bioteknologi di Australia kini tengah mengembangkan pengobatan untuk mencegah orang meninggal akibat vaksin COVID-19 .
ADVERTISEMENT
Unggahan itu berasal dari cuplikan video berbahasa Inggris menampilkan seorang presenter di sebuah stasiun TV di Australia yang menyebut klaim tersebut.
Video pernyataan presenter itu kemudian dibagian oleh pengguna media sosial, mereka juga menyarankan agar orang-orang jangan mau divaksin.
“Dengarkan wanita cantik ini dan katakan ini lelucon. Silahkan!" ujar salah satu pengguna TikTok yang membagikan video tersebut.
“Sederhana - JANGAN MENDAPATKAN SUNTIKAN!” tulis pengguna di Twitter.
Cek Fakta
Faktanya, video presenter berita yang dibagikan tersebut telah diedit. Presenter bernama Tina Altieri sempat keliru mengatakan Virus COVID-19, menjadi Vaksin COVID-19.
“Sebuah perusahaan bioteknologi Australia telah mengembangkan pengobatan baru yang diharapkan akan mencegah orang meninggal akibat vaksin Covid. Covid-19. Seperti yang dilaporkan Katrina Blowers, sekarang sedang diuji coba di Amerika Serikat,” tutur Altieri dalam video utuh.
ADVERTISEMENT
Mengutip AFP Fact Check, Altieri bermaksud melaporkan tentang sebuah perusahaan bioteknologi Australia yang mengembangkan pengobatan baru untuk mencegah kematian akibat COVID-19, bukan akibat vaksin COVID-19.
Namun, video tersebut dipotong dan hanya menampilkan bagian yang keliru.
Kesimpulan
Tidak ada perusahaan bioteknologi yang mengembangkan pengobatan untuk mengobati efek samping kematian karena vaksin COVID-19 di Australia. Klaim vaksin COVID-19 memiliki efek samping mematikan adalah hoaks.
==