Hoaxbuster: Soal Bahaya Mengirimkan Ucapan Selamat dengan Foto dan Video

28 Oktober 2020 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoaxbuster soal bahaya memberikan ucapan selamat berupa foto dan video.
  Foto: Facebook/@bahngah
zoom-in-whitePerbesar
Hoaxbuster soal bahaya memberikan ucapan selamat berupa foto dan video. Foto: Facebook/@bahngah
ADVERTISEMENT
Sebuah unggahan di media sosial mengklaim bahwa mengirimkan foto dan video berisi ucapan selamat adalah berbahaya. Unggahan tersebut juga menyertakan penjelasan terhadap bahaya memberi ucapan selamat tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut unggahan tersebut, diklaim bahwa dengan mengirimkan ucapan selamat dengan foto atau video, peretas bisa mengakses dan mencuri data pribadi, termasuk informasi rekening bank. Dituliskan bahwa korban yang dirugikan sudah mencapai lebih dari 500.000 orang.
Peretas diklaim merupakan dari China yang telah menyembunyikan kode phising pada foto-foto ucapan selamat, terutama ucapan “Selamat Pagi.” Penerima dari foto ucapan itu akan mengungkapkan informasi pribadi seseorang.
Berikut sebagian isi pesan pada unggahan tersebut:
"PERHATIAN
Bagi mereka yang suka mengirim gambar Selamat Pagi! Selamat siang! Selamat malam!
Jangan mengirim pesan "baik" ini.
Hari ini, Shanghai China International News mengirim SOS ke semua pelanggan (ini adalah pengingat ketiga) yang direkomendasikan para ahli: tolong jangan mengirim selamat pagi, selamat malam, gambar dan video, dll.
ADVERTISEMENT
Laporan menunjukkan bahwa peretas di China merancang gambar, videonya sangat indah untuk menyembunyikan kode phishing di dalamnya, ketika semua orang mengirim pesan ini, peretas menggunakan perangkat Anda untuk mencuri informasi pribadi, seperti informasi kartu bank dan data untuk membobol telepon. .
Telah dilaporkan bahwa lebih dari 500.000 korban penipuan telah ditipu."
Dikutip dari The Logical Indian, pesan dalam unggahan tersebut juga beredar pada aplikasi pesan WhatsApp dan Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT-In) menyebutkan bahwa tidak ada peringatan resmi tentang ancaman peretasan tersebut.
Kode phising sendiri adalah salah satu bentuk serangan dunia maya tertua yang menggunakan email terselubung sebagai senjata. Hal ini bertujuan untuk menipu penerima agar percaya bahwa pesan tersebut adalah pesan yang diinginkan atau dibutuhkan penerima. Kode phising bisa berisi pesan permintaan data dari bank atau catatan dari seseorang di sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
The Logical Indian juga menyebutkan bahwa sebuah portal berita di Malaysia, The Star, sudah melaporkan isu pesan berantai tersebut dan menyebutkan bahwa pesan tersebut adalah palsu. Jadi, bahaya terdahap pengiriman ucapan selamat dari foto atau video adalah tidak benar atau hoaks.