Hoaxbuster: Soal RSUP Fatmawati Tutup Layanan IGD

31 Agustus 2020 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoaxbuster: Soal RSUP Fatmawati Tutup Layanan IGD Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hoaxbuster: Soal RSUP Fatmawati Tutup Layanan IGD Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah unggahan foto kertas berwarna kuning yang memuat informasi RSUP Fatmawati menutup layanan IGD untuk sementara. Dalam unggahan itu tertulis, penyebab tutupnya layanan karena banyak tenaga kesehatan yang terkena corona.
ADVERTISEMENT
"Mohon maaf saat ini RS Fatmawati tidak menerima pasien karena petugas IGD RSF banyak yang terpapar COVID jadi pelayanan tutup," bunyi pesan tersebut.
Terkait unggahan itu, Kepala Promosi Kesehatan dan Humas RSUP Fatmawati, Atom Kadam, menegaskan manajemen rumah sakit tetap beroperasi baik untuk melayani rawat jalan maupun kegawatdaruratan.
"Maaf (informasi) itu tidak benar. RSUP Fatmawati tetap melayani pasien rawat jalan dan IGD," kata Atom dikutip dari Antara, Senin (31/8).
Menanggapi soal tenaga medis yang terpapar COVID-19, manajemen RSUP Fatmawatai menegaskan sejak 18 Maret hingga 7 Agustus 2020, pihaknya telah melakukan rapid test kepada 1.118 karyawan dan swab test kepada 189 karyawan. Informasi itu dimuat dalam rilis yang ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP Fatmawati dr Mochammad Syafak Hanung per 12 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat 35 karyawan terkonfirmasi positif COVID-19.
"Pemeriksaan swab terhadap karyawan sampai dengan saat ini masih tetap dilaksanakan tanpa mengganggu proses pelayanan kesehatan," ujar rilis tersebut.
Lebih lanjut Atom menjelaskan, RSUP Fatmawati selalu melakukan 'screening' kepada seluruh pasien, pengunjung dan karyawan. Bila ada karyawan yang terpapar maka petugas dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) langsung menindaklanjuti dengan menelusuri penyebab terpaparnya karyawan yang bersangkutan.
"Intinya adalah bahwa RSUP Fatmawati tetap memberikan pelayanan kepada pasien-pasien rawat jalan, pelayanan kegawadaruratan dan pelayanan penunjang," kata Atom.