Hoaxbuster: Soal Tes Swab Corona Bisa Merusak Penghalang Darah Otak

Soal Tes Swab COVID-19 dapat merusak penghalang darah otak. Foto: kumparan

Terdapat sebuah klaim beredar di media sosial Facebook menyebutkan bahwa tes swab corona bisa merusak penghalang darah (sawar) pada otak. Hal ini disebutkan dapat terjadi saat proses pengusapan (swab) yang dilakukan melalui hidung.

Unggahan tersebut dituliskan bahwa alat tes swab yang digunakan dimasukkan terlalu jauh ke dalam sehingga membahayakan sawar darah otak (jembatan antara sirkulasi darah dan otak).

Berikut narasi yang dituliskan pada unggahan tersebut dalam bahasa Indonesia:

“Saya bertanya-tanya mengapa tes PCR untuk COVID-19 harus jauh ke belakang dan itu membuat saya berpikir ... seberapa jauh dimasukkan?

Jadi saya melakukan beberapa penelitian dan menemukan dua gambar ini dan tumpang tindih. Buktinya sangat mengejutkan!

Penghalang darah otak tepat di mana tes usap harus ditempatkan.

Kebetulan? Saya rasa tidak ...”

Dilansir ABC News, klaim mengenai tes swab dapat membahayakan penghalang darah otak adalah suatu kesalahpahaman. Otak memiliki banyak lapisan perlindungan, dimulai dari tengkorak yang terbungkus dalam membran pelindung dan cairan.

Penghalang atau sawar darah otak adalah lapisan sel padat yang menghentikan molekul yang beredar dalam darah supaya tidak masuk ke otak dan memungkinkan masuknya oksigen dan nutrisi. Untuk mencapai sawar darah otak, tongkat usap pada tes swab harus melalui tulang dan masuk ke pembuluh darah.

Dr. Liz Coulthard, anggota Komite Asosiasi Ilmu Saraf Inggris, menjelaskan bahwa tanpa melewati itu, tongkat usap tes swab tidak dapat mencapai penghalang darah otak tanpa kekuatan yang signifikan hingga dapat merusak lapisan jaringan dan tulang.

Maka, klaim bahwa tes swab dapat merusak penghalang darah otak adalah hoaks.