Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Media sosial digemparkan dengan kabar vaksin corona yang diklaim dapat menyebabkan kemandulan. Ada beberapa unggahan di Facebook dan Twitter yang menyebarkan klaim tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebuah unggahan di Facebook menyebutkan mengenai klaim tersebut. Pengguna Facebook tersebut mengatakan bahwa vaksin corona dari Cina dapat menyebabkan mandul.
Berikut isi tulisan mengenai klaim tersebut di Facebook:
"Batin ku bilang Vaksin Novack dari Cina yg buat nglawan Covid-19 memiliki efek samping yakni membuat orang “Mandul”, sebagian teman spiritualis mengatakan “Ya”.. Kalau benar wis wis kasihan juga ya bagi yang memakainya. Maaf dan salam.."
Ada juga utasan di Twitter dari akun @99freemind mengatakan bahwa klaim tersebut berasal dari orang dalam perusahaan farmasi, GlaxoSmithKline (GSK). Ia juga menyebutkan bahwa kemandulan tidak hanya terjadi pada pasien, tapi juga pada pasangan seksual orang yang telah disuntik
Isi cuitan tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
"Orang dalam GSK yang diduga melaporkan bahwa ada agen sterilisasi dalam virus COVID yang dapat menyebabkan kemandulan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pasangan seksual orang yang telah disuntik."
Rupanya klaim mengenai vaksin corona mengakibatkan mandul tidaklah benar. Dilansir dari Reuters, klaim tentang bahan kimia infertilitas yang dimasukkan dalam vaksin sangat menyesatkan.
"Belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin COVID yang sedang berlangsung," ungkap dr. Jason Kindrachuk, Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba kepada Reuters.
Dikutip dari Reuters, klaim tersebut diambil dari penelitian selama puluhan tahun tentang topik yang sama sekali tidak berhubungan dengan vaksin corona. Penelitian tersebut adalah studi vaksin anti-kesuburan di New Delhi, India yang melihat potensi penggunaan vaksin dalam merawat beberapa pasien kanker.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa klaim vaksin corona dapat menyebabkan kemandulan adalah hoaks .