Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut narasi yang dia tulis sebagai caption pada unggahannya:
Mereka berhenti melakukan uji coba vaksinasi pada hewan karena semua hewan mati dan kemudian mereka langsung mulai bereksperimen pada manusia,” tulis Jimmy 18 Mei 2021 lalu dan kini unggahannya telah dihapus.
Namun, video tersebut sudah ditonton puluhan ribu dan tersebar di Facebook.
Faktanya, vaksin virus corona yang disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat diuji pada hewan dalam uji praklinis.
Dikutip dari USA Today, tidak ada bukti bahwa sejumlah besar hewan mati akibat pengujian vaksin. Klaim tersebut berperan dalam mendukung hoaks bahwa vaksin virus corona berbahaya.
Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson menjelaskan lewat siaran pers bahwa vaksin COVID-19 buatan mereka memang diuji pada hewan dalam uji praklinis. Serangkaian uji coba tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa vaksin COVID-19 efektif dalam membatasi infeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
==