Hong Kong Persingkat Masa Karantina COVID-19 bagi Turis Asing Menjadi 3 Hari

8 Agustus 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat antre untuk pengujian COVID-19 di Hong Kong, Sabtu (12//2/2022). Foto: Louise Delmotte / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat antre untuk pengujian COVID-19 di Hong Kong, Sabtu (12//2/2022). Foto: Louise Delmotte / AFP
ADVERTISEMENT
Hong Kong akan mempersingkat masa karantina pencegahan COVID-19 di hotel tertentu bagi turis asing dari tujuh menjadi tiga hari.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, para pelancong wajib menjalani karantina di hotel yang sudah ditunjuk secara penuh selama tujuh hari. Kabar ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, pada Senin (8/8).
"Kita perlu menyeimbangkan antara penghidupan masyarakat dan daya saing Hong Kong untuk memberikan momentum dan vitalitas ekonomi maksimal kepada masyarakat," kata Lee, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Lee mengatakan, terhitung mulai Jumat (12/8), para pengunjung asal luar negeri hanya perlu menjalani karantina selama tiga hari di hotel-hotel yang sudah ditentukan oleh pihak berwenang.
Namun para pelancong akan tetap di bawah pengawasan medis selama empat hari sesudahnya, baik di rumah atau di hotel lain.
Seorang pria yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berdiri di sebuah jalan di Hong Kong (8/3). Foto: PETER PARKS / AFP
Dan selama di bawah pengawasan medis, mereka diperbolehkan bepergian ke luar rumah, namun tidak boleh memasuki tempat-tempat yang memerlukan sertifikat wajib vaksin, termasuk bar, pusat kebugaran (gym), dan pusat hiburan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga dilarang beraktivitas tanpa masker, memasuki rumah orang-orang yang rentan terkena COVID-19, serta fasilitas-fasilitas medis yang sudah ditentukan.
Artinya, para pelancong dari luar negeri akan dapat benar-benar bebas bepergian sesudah tujuh hari berada di Hong Kong — seusai menjalani tiga hari karantina di hotel yang telah ditunjuk dan empat hari di bawah pengawasan medis.
Para dokter dan perawat menunggu untuk menerima vaksin virus corona Sinovac COVID-19 China di pusat vaksinasi komunitas di Hong Kong pada 23 Februari 2021. Foto: PETER PARKS / AFP
Jika setelah tujuh hari hasil tes COVID-19 mereka negatif, maka mereka diperbolehkan menggunakan transportasi umum, pergi bekerja, dan memasuki pusat perbelanjaan.
Kasus COVID-19 di Hong Kong melonjak sejak varian Omicron yang sangat menular mulai menyebar. Pemerintah sejak itu memberlakukan pembatasan COVID-19 ketat terhadap pelancong dari luar negeri.
Namun di saat bersamaan, semakin terbukanya negara-negara lain yang sudah mulai hidup berdampingan dengan pandemi, ketatnya pembatasan membuat perekonomian Hong Kong semakin terjepit dan dikritik.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, pemerintah mulai melonggarkan beberapa pembatasan, termasuk bagi para pelancong asing. Meski demikian, pemerintah Hong Kong berkomitmen akan tetap memantau tren kasus COVID-19 seiring dengan pelonggaran pembatasan ini.
"Pemerintah akan dengan giat mengontrol jumlah kasus COVID-19," kata Lee, seperti dikutip dari BBC.