Hotel hingga Wisma Milik UGM Dijadikan Shelter Corona

15 Juli 2021 10:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UGM, Panut Mulyono. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UGM, Panut Mulyono. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Gadjah Mada (UGM) mengubah Hotel University Club UGM dan Wisma KAGAMA jadi shelter isolasi pasien corona. Kedua bangunan yang mampu menampung 202 pasien ini diharapkan bisa menjadi solusi di tengah lonjakan kasus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Mulai diresmikan Rabu (14/7), shelter ini dikelola langsung oleh UGM dan RSA UGM.
"Salah satu yang paling mungkin dilakukan adalah mengurangi beban rumah sakit dalam menampung pasien," kata Rektor UGM, Prof Panut Mulyono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).
Kapasitas rinci kedua tempat ini yaitu 71 kamar di Hotel University Club dan Wisma Kagama menyediakan 30 kamar. Masing-masing kamar diisi dengan dua tempat tidur.
Selain kamar, dua shelter ini dilengkapi dengan ruang observasi hingga ruang ganti alat pelindung diri bagi tenaga medis. Pemantauan pasien juga dilakukan dokter dan perawat yang ditugaskan di situ.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSA UGM, dr Ade Febrina menjelaskan untuk mengakses shelter ini, pasien terlebih dahulu menerima pemeriksaan medis dengan datang ke rumah sakit ataupun melakukan konsultasi melalui telemedicine.
ADVERTISEMENT
"Pasien harus sudah diperiksa, bisa di RSA atau melalui telemedicine yang bisa diakses secara daring," kata Ade.
Melihat maraknya kasus isoman meninggal, keberadaan shelter ini penting untuk mengurangi kasus serupa. Dengan pengawasan dokter dan perawat, pasien akan mendapat pertolongan apabila kondisi memburuk.
Selain itu, adanya shelter membantu rumah sakit yang saat ini memiliki keterbatasan dalam menyediakan fasilitas untuk merawat pasien.
"Shelter ini dikelola dengan mengikuti skema pembiayaan yang telah ditentukan pemerintah. Biaya layanan kesehatan akan diklaim ke Dinas Kesehatan Sleman, sehingga pasien tidak membayar biaya perawatan ke UGM," terangnya.
Dari data Pemda DIY, per 14 Juli ini kasus corona di DIY mencapai 83.075 secara kumulatif. Dari jumlah tersebut 58.317 sembuh dan 2.130 di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara kasus corona aktif di DIY saat ini mencapai 22.628 kasus.
Untuk ketersediaan tempat tidur atau bed di rumah sakit rujukan juga masih menipis. Bed kritikal (ICU) telah terpakai 119 dari total 146 (BOR 81,51 persen). Dan bed nonkritikal telah terpakai 1.354 dari jumlah total 1.402 (BOR 96,58 persen).