Hujan Deras, Jalan Tol Cipali KM 136 Sempat Banjir

31 Desember 2019 20:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara jalan di Tol Cipali Kilometer 141, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara jalan di Tol Cipali Kilometer 141, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Jakarta dan Jawa Barat, Selasa (31/12). Akibat curah hujan yang tinggi ini, ruas jalan Tol Cipali KM 136.200 arah Jakarta dan Bandung atau sekitar wilayah Cikedung, Indramayu, tergenang air dengan ketinggian 15-20 cm dan sepanjang 200-250 meter.
ADVERTISEMENT
Selain akibat dari curah hujan yang tinggi, genangan ini diduga berasal dari kiriman air dari luar jalan tol.
Genangan air terjadi sejak pukul 17.00 WIB, melalui lajur 2 semua jenis kendaraan dapat melintas di jalan tol Cikopo-Palimanan yang dikelola oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) ini.
“Kendaraan kecil masih bisa lewat lajur 2, mengingat titik genangan terdalam ada di lajur 1 serta bahu jalan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Suyitno General Manajer Operasi PT Lintas Marga Sedaya, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (31/12).
Petugas LMS serta PJR bersiaga dan melakukan pengarahan lalu lintas kepada pengguna jalan yang melintas. Pengarahan ini terus dilakukan hingga tidak ada genangan air.
ADVERTISEMENT
Namun Suyitno mengatakan, genangan tak berlangsung lama. Pukul 18.00 WIB, jalan tol sudah bebas dari genangan air dan jalan bisa dilalui dengan aman.
Meski begitu, berdasarkan laporan pengguna tol melalui Twitter, tinggi air sempat melebihi 20 cm hingga mengakibatkan kendaraan sulit melintas.
Lebih lanjut, Suyitno menuturkan, genangan air yang terjadi ini, bukan diakibatkan tidak berfungsinya saluran air atau drainase jalan tol.
"LMS sudah membangun drainase sesuai dengan Detailed Engineering Design (DED) yang telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan kondisi setempat pada saat itu. Semua air di sepanjang ruas tol kami selalu dipelihara secara rutin baik pembersihan maupun perbaikan yang diperlukan," kata Suyitno.
ADVERTISEMENT
Suyitno menuturkan, sistem drainase yang ada di jalan tol hanya berfungsi sebagai saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan dan / atau air yang berasal dari permukaan badan jalan tol.
"Jadi tidak berfungsi untuk menampung air akibat adanya perubahan tata guna lahan dan tata ruang sekitar jalan tol," pungkasnya.