Hujan Deras Penyebab Banjir dan Longsor di Jepang Diprediksi Hingga 9 Juli

7 Juli 2020 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengevakuasi warga terdampak banjir bandang di desa Kuma, prefektur Kumamoto, Jepang. Foto: Kyodo / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengevakuasi warga terdampak banjir bandang di desa Kuma, prefektur Kumamoto, Jepang. Foto: Kyodo / via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Pulau Kyushu di barat daya Jepang. Pada Selasa (7/7), Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan darurat terkait potensi hujan lebat lanjutan.
ADVERTISEMENT
Hingga kini dilaporkan hampir 50 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor tersebut. Sementara puluhan orang lainnya dilaporkan hilang.
"Hujan deras diperkirakan akan tetap terjadi sampai tanggal sembilan (Juli), dan hujan diperkirakan akan meluas dari bagian barat ke Jepang bagian timur," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters (7/7).
Pada Senin (6/7) Jepang mengeluarkan peringatan banjir kepada ratusan ribu orang yang tinggal di tiga prefektur di Kyusu, termasuk Nagasaki, Saga dan Fukuoka.
Sebagian rumah dan jalanan terendam di Sungai Kuma yang dibanjiri hujan lebat di Yatsushiro, Prefektur Kumamoto, Jepang barat daya, Sabtu (4/7). Foto: Kyodo News via AP
Suga menambahkan, hingga kini polisi, pasukan bela diri dan penjaga pantai masih terus melakukan pencarian dan menyelamatkan warga yang terdampak banjir.
Banjir dan tanah longsor ini telah menghancurkan ratusan rumah dan kendaraan serta membuat jalanan tertutup longsor.
ADVERTISEMENT
Banjir kali ini merupakan bencana alam terburuk di Jepang setelah Topan Hagibis pada Oktober 2019. Kala itu, Hagibis menyebabkan 90 orang tewas.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.