Hujan Es Terjadi di Serang, Banten

15 April 2021 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hujan es Foto: thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan es Foto: thinkstock
ADVERTISEMENT
Hujan deras disertai angin kencang nyaris melanda seluruh wilayah di Kabupaten Serang, Banten pada Kamis (15/4/2021).
ADVERTISEMENT
Bahkan, hujan yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB itu pun sempat menghebohkan warga lantaran turut disertai butiran-butiran es seperti biji kelereng.
Salah seorang warga Desa Cisait, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Ahmad Fauzi mengaku cemas saat hujan ekstrem mulai melanda lingkungannya. Bahkan, dirinya yang saat itu sedang tertidur di dalam rumah harus terbangun karena mendengar suara berisik hujan yang mengenai genting rumahnya.
Penasaran dengan suara berisik hujan yang berbeda saat mengenai genting, dia langsung mengecek ke depan rumah Ahmad kaget karena banyak butiran es kecil yang tercecer di halaman rumahnya.
"Iya, tadi hujan gede, angin kenceng banget, cuaca gelap. Saya agak ngeri di dalam (rumah) juga. Tapi suara hujan kok agak beda, lebih berisik, kayak suara pletak-pletak gitu. Saya keluar, itu biji-biji es kayak gundu berceceran di depan rumah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada turut disampaikan salah seorang anggota Polres Serang, Briptu Ranjanu. Dia yang saat itu sedang berdinas di Mapolres Serang dibuat kaget dengan hujan deras disertai butiran-butiran es. Beruntung, fenomena tersebut tidak menimbulkan kerusakan di areal tersebut.
"Iya, tadi sekitar jam 2-an. (Hujan es) kecil-kecil butiran esnya, lebih kecil dari kelereng. Untung nggak ada kerusakan, mobil, motor, kaca juga ngga ada yang rusak," ujarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kasi Data dan Informasi BMKG Serang, Tarjono memaparkan, jika fenomena hujan disertai butiran-butiran es yang terjadi lantaran wilayah Banten sudah mulai memasuki masa peralihan musim. Di mana, yang saat ini musim penghujan akan berganti ke musim kemarau.
"Karakteristik atau ciri khasnya peralihan musim itu ya cukup ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Kemudian bisa terjadi puting beliung, bahkan lebih ekstrem terjadi hujan es," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, jika fenomena hujan es yang terjadi biasanya diakibatkan karena munculnya awan kumuloninbus di areal tersebut. Meski begitu, ditegaskan Tarjono, jika hal itu merupakan fenomena alam biasa.
"Hujan es itu dihasilkan oleh awan cumulonimbus, jadi kalau nggak ada awan itu nggak bisa terjadi (hujan es). Jadi ada awan cumulonimbus itu berpotensi, tapi belum tentu ada awan itu hujan es bakal terjadi," paparnya.
Ia memprediksi, jika potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim akan terus terjadi hingga bulan Agustus 2021 mendatang. Untuk itu, ia pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada akan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di masa peralihan musim di Provinsi Banten. Terlebih untuk wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
ADVERTISEMENT
"Kalau masa peralihan itu kan ya kalau dari penghujan sampai ketemu musim kemaraunya, dan diprediksi sekitar bulan Agustus (2021). Dan masyarakat tetap waspada, dan tidak terlalu panik berlebihan. Update terus info-info yang berkaitan dengan cuaca dari BMKG," tandasnya.