HUT APEKSI ke-21, Bima Arya Ingin Jaringan Kota Jadi Sumber Pembangunan Nasional

25 Mei 2021 21:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/3). Foto: Pemkot Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/3). Foto: Pemkot Bogor
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI menggelar acara syukuran hari jadi mereka yang ke-21. Acara ini digelar secara daring dan luring bertujuan sebagai pelecut bagi seluruh kepala daerah untuk tetap menjaga kinerja di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Bima Arya Sugiarto, menyimpan mimpi besar bagi seluruh kota di Indonesia. Tak hanya jadi sasaran dari kebijakan nasional, dia berharap kota bisa menjadi sumber referensi terkini bagi negara dalam melakukan rencana pembangunan nasional.
"Ke depan insyaallah APEKSI tidak hanya menjadi target sosialisasi dan juga tidak hanya mengartikulasikan aspirasi, tetapi kita ingin juga menjadi referensi bagi perencanaan kebijakan pembangunan nasional," ujar Bima dalam sambutannya di acara HUT APEKSI ke-21, Selasa (25/5).
"Bagi kita menggerakkan kota-kota dengan kekuatan ide dengan kekuatan data adalah mimpi yang sempurna. Cities should be prevent by ideas and the power of data," tambah dia.
Agar cita-cita itu dapat terpenuhi, Bima mengatakan dibutuhkan perencanaan yang matang dengan ditopang oleh data. Kepemilikan data yang kuat dapat menggerakkan kota dua kali lebih cepat dari biasanya.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah V Apeksi Regional Kalimantan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/3). Foto: Pemkot Bogor
Bima menyebut dalam mencapai tujuan ini jelas bukan perkara sulit. Terlebih di masa pandemi COVID-19 seluruh pemerintah daerah sudah mulai akrab dengan sistem data. Sehingga pembangunan jejaring data memudahkan pemerintah kota dan daerah mencapai tujuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi hari ini keperluan kita, kebutuhan kita untuk memahami menggunakan data ini jauh lebih relevan dibanding masa-masa sebelumnya," kata Bima.
"Karena itu target pertama kita adalah insya allah kita akan fokus untuk membangun jaringan data kota yang akan menjadi referensi kebijakan ke depan, sekali lagi kota-kota harus digerakkan, harus didorong dengan kekuatan gagasan kelengkapan data," ucap Bima.
Selain menyinggung soal kekuatan data, dalam proses membangun kolaborasi dan sinergi seluruh pemimpin daerah menurutnya jelas harus mampu melampaui sekat-sekat politik.
Perbedaan asal partai politik, disebut Bima harus dapat dikesampingkan untuk dapat mewujudkan sinergi antar daerah.
"Di pengurus kadang-kadang kita lupa Pak Arif partainya mana, Ibu Dewanti asalnya apa bajunya apa, Pak Jeferson juga kita lupa saking asyiknya kita bicara banyak hal, di Bogor saya paksa para pengurus pakai baju biru, tapi di Gorontalo saya dipaksa oleh Pak Wali Kota Gorontalo pakai baju kuning," ungkap Bima.
ADVERTISEMENT
"Bagi kita ya itu indah indah saja itu kebersamaan dalam keberagaman. Karena itu Sinergi, kolaborasi, saling berbagi insya allah akan menjadi bahasa kita yang kita perkuat terus ke depannya," lanjut dia.
Seluruh upaya tersebut, kata Bima, nantinya akan disempurnakan dengan sinergi melalui kolaborasi pentahelix sehingga kelak dapat terwujud kota yang jauh lebih maju dari sebelumnya.
"Pemerintah, komunitas, kemudian kampus dan bisnis itu semua kalau bisa bersama-sama untuk menata kota akan menggerakkan perubahan kota dengan jauh lebih cepat," kata Bima.