Ibu Kota Australia Diselimuti Kabut Asap Kebakaran Hutan

8 Desember 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam Kebakaran NSW berusaha memadamkan kebakaran hutan di Mangrove Mountain, New South Wales, Australia. Foto:  AAP / Jeremy Piper / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam Kebakaran NSW berusaha memadamkan kebakaran hutan di Mangrove Mountain, New South Wales, Australia. Foto: AAP / Jeremy Piper / via REUTERS
ADVERTISEMENT
Asap kebakaran hutan menyelimuti ibu kota Australia, Canberra, pada Minggu (8/12). Masih ada lebih dari 100 titik api di Australia yang diperkirakan akan membesar akibat cuaca panas beberapa hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Warga Canberra di Twitter ramai membagikan foto-foto kabut asap yang mendera sejak pagi. Sebelumnya, kota besar Australia lainnya, Sydney, telah lebih dulu diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan.
Diberitakan AFP, saat ini masih ada sekitar 140 titik api yang belum berhasil dipadamkan. Petugas mengatakan, cuaca di akhir pekan lebih baik sehingga memudahkan pemadaman.
Namun cuaca Selasa mendatang diperkirakan akan memburuk. Pada Selasa suhu diprediksi mencapai di atas 40 derajat Celcius dengan kelembaban rendah dan angin kencang. Situasi ini akan memudahkan penyebaran api dan mempersulit pemadaman.
Biro Meteorologi Australia memperingatkan beberapa titik api sangat besar sehingga mustahil untuk dipadamkan saat ini. Titik api ini menciptakan asap yang memenuhi udara, mengubah langit menjadi oranye.
ADVERTISEMENT
"Langit menjadi oranye dan terlihat seperti hujan lebat di radar kami," ujar Biro Meteorologi Australia.
Amerika Serikat dan Kanada telah mengerahkan 50 petugas pemadam bantuan ke Australia. Saat ini, tim pemadam Australia dan para relawan telah kepayahan dalam memadamkan api.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran hutan di Dataran Tinggi Newnes, New South Walles, Australia. Foto: Gena Dray/ via REUTERS
Krisis api di Australia dimulai sejak September lalu. Enam orang dilaporkan tewas, lebih dari 700 hancur, dan dua juta hektare lahan terbakar.
Walau jumlah korban lebih kecil dibanding kebakaran 2009 yang menewaskan 200 orang, namun skala bencana kali ini sangat besar dan tidak terduga. Kondisi diperparah oleh dampak perubahan iklim yang menjadikan 2019 sebagai tahun terpanas dan terkering di Australia.