Ibunda Fira Langsung Pulang dari Taiwan saat Dengar Anaknya Dibunuh
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang tua Fira Angella Nurhidayah (7) korban pembunuhan sadis oleh tukang bubur kacang ijo, Haryanto, terkejut mengetahui anaknya meninggal. Bahkan Rahmawati, Ibunda Fira yang bekerja sebagai TKI di Taiwan, langsung pulang ke Indonesia usai mendengar kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Mamanya kan TKW sudah satu tahun, di Taiwan. Dia dari usia satu tahun ditinggal, pulang, tinggal lagi, udah satu tahun di sana sekarang," kata paman korban Daman Huri di kediaman korban di kawasan Megamendung, Bogor, Jumat (5/7).
Hal itu dibenarkan oleh sang suami, Taufik Hidayat, yang juga ayah dari korban. Mulanya, pihak keluarga belum mau menyampaikan kabar duka kepada sang istri.
Sebab, dalam kontrak kerja yang ditandatangani, istrinya baru bisa pulang ke Indonesia sekitar 6 bulan ke depan.
"Baru satu tahunan. Harusnya 6 bulan lagi baru bisa pulang. Kontraknya kan dua tahun," kata Taufik di kesempatan yang sama.
"Sebenernya keluarga enggak ngasih tahu dulu, takutnya kenapa-kenapa," sambungnya.
Namun, Rahmawati terlanjur mengetahui kabar mengenai anaknya dari media sosial. Ia tahu anaknya tewas dari Facebook.
Rahmawati pun langsung bergegas pulang. Kata Taufik, pihak agensi sudah mengizinkan dan istrinya sudah tiba di kediamannya di Megamendung, Bogor, Kamis (4/7) malam.
ADVERTISEMENT
"Udah pulang, langsung pulang tadi malam sampe syok itu. Langsung syok," kata dia.
Rahmawati kini hanya berdiam diri di kamar. Saat akan diwawancara kumparan, dia menolak.
Sebenarnya, keluarga Taufik memiliki dua orang anak. Namun, satu anaknya lagi selain Fira meninggal dunia satu bulan setelah dilahirkan. Ia pun sangat terpukul ketika mendapati kenyataan bahwa anak perempuannya itu meninggal dunia.
Kepolisian saat ini tengah mengembangkan penyelidikan. Apakah Fira merupakan korban tunggal dari Haryanto, atau masih ada korban lainnya.