IDAI: 661 Anak di Jakarta Terpapar Corona pada 17 Juni, 114 di Antaranya Balita

18 Juni 2021 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Aman B. Pulungan, Sp. A(K), FAAP, saat memberikan materi dalam seminar media dan live streaming Pekan ASi Sedunia, di Gedung IDAI, Kamis (1/8). Foto: Dian Rosalina
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Aman B. Pulungan, Sp. A(K), FAAP, saat memberikan materi dalam seminar media dan live streaming Pekan ASi Sedunia, di Gedung IDAI, Kamis (1/8). Foto: Dian Rosalina
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman B Pulungan mengungkap kasus COVID-19 pada anak di Indonesia saat ini mulai mengkhawatirkan. Per Kamis (17/6), dalam satu hari, terjadi penambahan 661 kasus corona anak di DKI Jakarta, sementara 144 di antaranya balita.
ADVERTISEMENT
"Jadi per 17 juni 2021 dalam 1 hari, ada 661 anak yang terkonfirmasi COVID-19. 114-nya balita. Dan saya sering mengatakan 50 persen kematian anak itu balita," kata Aman dalam konferensi pers virtual yang disaksikan kumparan, Jumat (18/6).
"Jadi dari seluruh anak yang meninggal itu 50 persennya balita. Sementara kita liat di DKI aja 144 yang balita," imbuh dia.
Lebih lanjut, Aman menjelaskan bahwa data nasional saat ini menunjukkan kasus COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun adalah 12,5 persen. Artinya, 1 dari 8 kasus COVID-19 di RI saat ini adalah anak.
Sementara itu, IDAI menunjukkan case fatality rate anak berkisar 3-5 persen. Kata Aman, ini artinya kematian anak Indonesia terbanyak di dunia.
ADVERTISEMENT
"Jadi bisa dibayangkan kan? 1-8 [kena COVID-19] itu anak, dan meninggal 3-5 persen. Ini bervariasi tiap minggu. Saya bisa katakan anak berbeda karena sampai saat ini ICU khusus anak tidak tersedia di sebagian besar RS," ucap dia
"Apalagi saat ini SDM juga sedang menurun termasuk dokter dan perawat, dan obat-obatan yang khusus juga banyak tidak tersedia. Jadi kita bisa kolaps," tambahnya.
dr. Aman Bhakti Pulungan, Ketua Umum IDAI Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Oleh sebab itu, IDAI mengimbau semua kegiatan yang melibatkan anak usia 0-18 tahun diselenggarakan secara daring saat ini. Orang tua atau pengasuh pun harus mendampingi anak saat beraktivitas daring maupun luring.
"Kapan lagi kita jadi orang tua, menyayangi anak? Jadilah orang tua saat pandemi. Dampingi anak-anak kita. Hindari membawa anak ke luar rumah. Kecuali mendesak, anak itu harus di rumah. Saat harus berkegiatan di luar rumah, hindari tempat dengan ventilasi tertutup. Ikuti prokes, disiplin di dalam rumah, perjalanan, dan luar rumah, termasuk orang tuanya," pesan Aman.
ADVERTISEMENT
Aman pun mewanti-wanti orang tua taat prokes agar tidak tertular dan menularkan anak. Selain itu, pastikan anak juga diimunisasi lengkap secara rutin untuk mencegah penyakit berbahaya lainnya.
"Kalau ortunya enggak taat kasian anaknya. Dan tetep imunisasi lengkap rutin untuk mencegah penyakit berbahaya lainnya. Kita harus berkerja sama melakukan pendampingan dan pengawasan prokes secara ketat di tempat umum," ucap dia.
"Mari kita jaga anak-anak Indonesia yang hampir 90 juta ini, yang lahir setiap tahun 5 juta. Penuhi hak anak untuk sehat baik fisik maupun mental demi masa depan yang lebih baik. Hidup kita untuk apa kalau bukan anak? Jaga anak kita. jangan sampai anak ada yang sakit," pungkas dia.