news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

IDAI Aceh Ungkap Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Tak Punya Riwayat Penyakit

24 Oktober 2022 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua IDAI Aceh Dr Syarifuddin Haris SpA (K). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua IDAI Aceh Dr Syarifuddin Haris SpA (K). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh mencatat umumnya pasien penderita gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) misterius yang meninggal dunia di provinsi tersebut, tidak memiliki riwayat penyakit ginjal atau keturunan dari keluarga.
ADVERTISEMENT
Ketua IDAI Aceh Syarifuddin Haris mengatakan, kasus gagal ginjal akut di Aceh termasuk salah satu tertinggi di Sumatera dan nomor tiga di Indonesia. Penderita didominasi oleh balita yang sebelumnya dalam kondisi sehat tanpa ada komorbid atau penyakit bawaan.
“Jadi, mesti diketahui bahwa pada pasien tersebut tidak memiliki riwayat penyakit ginjal,” kata Syarifuddin kepada kumparan, Senin (24/10).
Pasien penderita gagal ginjal sedang menjalani perawatan di RSUD Zainoel Abidin. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Syarifuddin menuturkan, di Aceh kasus gagal ginjal pada anak tersebut mulai ditemukan sejak Juni 2022. Pasien yang datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin semua dalam kondisi sehat, namun mereka sudah tidak mengeluarkan urine selama tiga sampai enam hari.
Namun demikian, kata Syarifuddin, ada juga beberapa pasien yang dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin dari rumah sakit lain sudah dalam kondisi berat. Bahkan, beberapa di antaranya harus dirawat di ruang intensif dan diberikan ventilator.
ADVERTISEMENT
“Antisipasi pengobatan kita sudah mendapatkan SOP untuk tata laksana pasien-pasien ini. Ada obatan-obatan yang susah didapat kita usahakan untuk mendapatkannya,” ungkap Syarifuddin.
RSUD Zainoel Abidin. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Syarifuddin meminta orang tua yang memiliki anak usia di bawah enam tahun harus waspada dengan gejala penurunan volume atau frekuensi urine bahkan tidak ada urine sama sekali.
“Jadi ini dia mesti harus waspada, bisa dengan demam atau tanpa demam. Kalau dia sudah tidak ada urine ini segera dibawa ke fasilitas kesehatan,” katanya.
Infografik 241 Kasus Gagal Ginjal di Indonesia. Foto: kumparan