IDI: 117 Dokter Meninggal karena Corona, Perlindungan Harus Ditingkatkan

22 September 2020 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis dengan APD lengkap bersiap untuk mengambil sampel swab dari warga di pasar tradisional di Bogor, Jumat (8/5). Foto:  REUTERS / Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis dengan APD lengkap bersiap untuk mengambil sampel swab dari warga di pasar tradisional di Bogor, Jumat (8/5). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua IDI Daeng Mohammad Faqih mengungkapkan angka kematian tenaga medis, terutama dokter, di tengah pandemi virus corona semakin mengkhawatirkan. Data terbaru, ada sekitar 117 dokter meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona ketika bertugas.
ADVERTISEMENT
Daeng mengatakan jumlah tersebut belum diakumulasikan dengan total keseluruhan tenaga medis yang terlibat menangani pandemi virus corona di Indonesia.
"Kita sudah mengupdate data. Dokter yang gugur sekarang ini data yang kami peroleh dari kawan-kawan tim di PB IDI itu 117 ya. Mungkin tenaga kesehatan lain juga sama, jadi banyak yang sudah meninggal," kata Daeng dalam diskusi dengan BNPB, Selasa (22/9).
Daeng menilai angka tersebut sebagai pengingat bagi pemerintah untuk meningkatkan perlindungan terhadap seluruh tenaga medis. Penggunaan APD lengkap harus dilakukan untuk memastikan agar seluruh tenaga medis aman dari risiko terpapar virus corona.
Ketua PB IDI Daeng M Faqih memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara BPJS dan PB IDI di Kantor PB IDI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Artinya memang di pelayanan kesehatan ini bagi kawan-kawan tenaga kesehatan yang melakukan perawatan kepada saudara-saudara kita yang sakit barangkali memang perlu kita tingkatkan perlindungannya. Jadi proses proses pendampingan, men-support untuk perlindungan lebih baik, misalnya APD tetap dijaga," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Daeng pun mengapresiasi tindak cepat Satgas COVID-19 yang sigap menyiapkan sejumlah sarana perlindungan kerja bagi seluruh tenaga medis. Selain APD, penyediaan tes kesehatan gratis bagi para tenaga medis juga dinilai dapat mencegah bertambahnya korban.
"Alhamdulillah untuk proses perlindungan, Satgas sebagai pemerintah sudah berdiskusi dengan kami, dan alhamdulillah akan melakukan pemeriksaan PCR kepada petugas kesehatan, secara gratis, ya," ungkapnya.
"Kabarnya ini sudah mulai berjalan dan itu sangat berarti bagi kami. Waktu kami sampaikan ke kawan-kawan, IDI dan dokter, kemudian saya yakin petugas kesehatan yang lain juga sudah tersampaikan juga, alhamdulilah itu diapresiasi sangat baik," lanjut dia.
Daeng berharap seluruh upaya pencegahan yang telah dicanangkan saat ini dapat berjalan dan mampu menekan angka korban khususnya yang berasal dari unsur tenaga medis.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap itu terus dilanjutkan, dikontrol dengan baik, di-support dengan baik," pungkasnya.