IDI Jelaskan Dampak Minol: Pintu Masuk Narkoba dan Sebabkan Gangguan Jiwa

14 Juli 2021 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bir Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bir Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan bahwa penggunaan minuman alkohol di Indonesia bisa menjadi menjadi pintu masuk penggunaan narkoba oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan perwakilan IDI, dr. Gerald Mario Semen, saat memberikan masukan terkait substansi RUU Minol pada Baleg DPR secara virtual, Rabu (14/7).
"Kami ingin sampaikan bahwa penggunaan alkohol memang menimbulkan berbagai gangguan. Terutama kami sebagai dokter psikiater itu melihat bahwa sering menimbulkan berbagai gangguan, bahkan penggunaan alkohol itu menjadi pintu masuk dari pengguna narkoba dan yang lain," kata dr. Gerald.
Oleh karena itu, harus ada upaya pengendalian yang dilakukan semua pihak. Termasuk dengan hadirnya regulasi terkait minuman alkohol.
"Jadi kalau dia sudah bosan dengan alkohol, nanti dia minum amfetamin, sabu-sabu, ekstasi. Jadi ini memang harus dikendalikan," ujarnya.
Selain itu dr. Gerald juga menjelaskan dampak negatif lain dari alkohol. Seperti gangguan jiwa hingga timbulnya persoalan hukum yang akan membahayakan masyarakat.
Sejumlah anggota DPR menghadiri Rapat Paripurna masa persidangan III 2019-2020 secara langsung, di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (12/5). Foto: ANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja
Dampak ini tak hanya dirasakan oleh pengguna tapi juga mereka yang berada di sekitar pengguna.
ADVERTISEMENT
"Penggunaan alkohol itu menimbulkan gangguan secara langsung atau menyebabkan gangguan jiwa secara tak langsung misalnya masalah hukum akibat penggunaan alkohol, melakukan KDRT, " jelasnya.
IDI menyarankan agar minuman alkohol harus diatur pemerintah. Pengaturan bisa berupa pembatasan.
"Kami sangat mendukung sekali adanya pengaturan terhadap penggunaan alkohol ini apakah dibatasi atau diatur pada area atau pada lokasi tertentu. Namun kami menitip pesan juga barangkali ada hal urgen yang lebih besar dari alkohol ini adalah masalah tembakau," pungkasnya.