IDI Kembali Berduka, 3 Dokter di Jawa Tengah Meninggal Positif Corona

8 Juli 2020 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali memberi kabar duka. Tiga dokter meninggal dunia setelah berjuang melawan COVID-19 di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Dokter yang gugur dalam berjuang melawan corona tersebut di antaranya adalah kakak beradik dr. Sang Aji Widi Aneswara dan dr Elianna Widiastuti dari IDI Cabang Semarang dan dr. Ane Roviana dari IDI Cabang Jepara.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Humas Pengurus Besar (PB) IDI Halik Malik, Rabu (8/7).
dr Sang Aji sebelumnya bertugas di Puskesmas Karanganyar, Tugu. Setelah dirawat selama sepekan sejak 1 Juli, dr Sang Aji meninggal pada tanggal 6 Juni 2020 pukul 14.45 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro.
Seminggu sebelumnya, dr Elianna yang bertugas di Puskesmas Halmahera Semarang, telah berpulang lebih dulu setelah dirawat di RS Roemani Semarang.
"dr Sang Aji dikabarkan meninggal tgl 6 kemarin pukul 14.45 WIB, setelah dirawat cukup lama di RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang. Dinyatakan positif COVID-19. Kira kira ada semingguan dirawat bertepatan saat Kakaknya dr Elliana meninggal dunia," ungkap Halik Malik, (8/7).
Dua dokter kakak beradik meninggal terinfeksi COVID-19. Foto: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
dr Ane Rovian merupakan anggota IDI Cabang Jepara yang telah berpulang lebih dulu pada tanggal 25 Juni 2020. Perempuan asal Kudus tersebut bertugas di Puskesmas Welahan Jepara dan dirawat di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.
"Catatan kematiannya saat itu masih ada di Kudus karena memang dr Ane Rovia berasal dari Kudus, tapi meninggalnya sudah sejak 25 Agustus," tambah Halik.
Hingga hari ini PB IDI mencatat 48 dokter meninggal dengan status pasien positif COVID-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Setidaknya ada 48 dokter yang dilaporkan meninggal karena positif COVID-19 dan PDP COVID-19," pungkas Halik.
****
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)