IDI Prediksi Kasus Corona di Bali Melandai pada September 2021

4 Agustus 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja usai diperiksa sebagai saksi terkait kasus Jerinx, di PN Denpasar, Selasa (13/10).  Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja usai diperiksa sebagai saksi terkait kasus Jerinx, di PN Denpasar, Selasa (13/10). Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua IDI Bali, I Gede Putra Suteja, memprediksi kasus corona di Bali melandai pada September 2021. Ia mengatakan biasanya penurunan kasus di Bali satu bulan lebih lama dibandingkan kejadian di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Polanya kalau DKI sudah turun, kami (di Bali) belum bisa disebut turun karena biasa Bali itu pasti telat lagi sebulan. Jawa sudah turun, kita mungkin baru bulan depan baru turun," kata Suteja dalam jumpa pers secara virtual terkait update angka kematian dokter yang dihimpun Tim Mitigasi PB IDI, Rabu (4/8).
Ia menambahkan kasus corona di Bali meningkat satu bulan setelah peningkatan kasus di Pulau Jawa. Pada Mei 2021, kasus corona di DKI Jakarta mulai meningkat. Sementara di Bali kenaikan terjadi pada pertengahan Juni 2021.
"Kenapa Bali bisa tertunda sebulan, ini pengalaman demam berdarah pun demikian, pada saat kasus di Jawa naik, di Bali (masih) turun, tapi pada saat sebulan kemudian pasti naik," imbuhnya.
Ilustras virus corona di Bali. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Suteja menuturkan telatnya satu bulan lonjakan atau landai kasus corona di Bali dibandingkan DKI Jakarta karena pembatasan dan pelonggaran mobilitas penduduk.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan pada saat pemerintah membatasi akses bepergian selama PPKM Level 4 di DKI Jakarta, masyarakat akan menunda perjalanan ke Bali. Masyarakat akan melakukan perjalanan apabila pemerintah mulai melonggarkan perjalanan.
"Sama juga sekarang kasus sekarang kita meningkat pada saat libur dulu. Setelah PPKM level 4 banyak sodara kita dari luar Bali yang menahan balik ke Bali, baru dia balik sebulan-bulan itu kemudian maka dari itu yang bisa mendatangkan menyebabkan angka positif kita tinggi," terangnya.
Ia menuturkan sebelum libur lebaran rata-rata kasus harian di Bali mencapai ratusan. Usai libur lebaran rata-rata kasus harian corona di Pulau Dewata mencapai ribuan.
"Maka harian kita di Bali sudah hampir 3 minggu ini sudah di atas seribuan padahal sebelum itu ratusan," kata dia.
Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat PPKM Level 4. Foto: Bandara Ngurah Rai
Kasus corona di Bali terus melonjak per 19 Juni lalu. Pada pekan ketiga Juni 2021, rata-rata kasus harian di angka 90 orang, 40 sembuh dan 5 orang meninggal. Pada pekan keempat Juni, di angka 197 orang positif, 87 orang sembuh dan 2 orang meninggal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kasus pada pekan pertama Juli 2021 sebanyak 332 orang dinyatakan positif corona, 162 orang sembuh dan 6 orang meninggal. Lalu pada pekan kedua, 665 orang positif, 310 sembuh dan 12 meninggal.
Kemudian pada pekan ketiga Juli, 938 orang dinyatakan positif, 472 orang sembuh dan 21 orang meninggal. Untuk pekan keempat Juli 2021, rata-rata kasus harian melonjak jadi 1.228 orang, 766 orang sembuh dan 31 orang dinyatakan meninggal dunia.
Total kumulatif kasus terkonfirmasi positif corona di Bali hingga saat ini mencapai 79.917 orang. Sebanyak 64.304 orang dinyatakan sembuh, 2.269 orang meninggal dan 13.344 orang yang masih dirawat.