IGD RS di Sydney Tutup Usai Ditemukan Kasus Penularan Virus Corona

11 Januari 2021 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit di Sydney, Australia ditutup usai ditemukan kasus penularan infeksi virus corona. Pihak berwenang mengungkapkan kabar tersebut pada Senin (11/1).
ADVERTISEMENT
Kasus itu merupakan seorang pria berusia 40-an dan dinyatakan positif corona pada Minggu (10/1/2021) setelah datang ke rumah sakit Mount Druitt Sydney.
Penutupan IGD tersebut dilakukan untuk disterilkan. Ambulans IGD kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain.
Pria itu dan seorang anggota keluarganya dinyatakan positif corona pada Minggu (10/1/2021) jam 8 malam waktu setempat. Setelah kejadian itu, terdapat tiga orang lainnya di Sydney dinyatakan positif corona.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan akan dilakukan penyelidikan terhadap pergerakan pria tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah virus corona yang dideritanya ada kaitannya dengan varian baru virus corona dari Inggris.
“Kami melakukan seluruh upaya yang kami bisa untuk melakukan pengujian genom cepat dalam rangka memahami di mana posisi virus ini, dalam kaitannya dengan garis keturunannya dan apakah itu akan memberi kami beberapa petunjuk dalam penularan,” ucap Kerry Chant, kepala petugas kesehatan New South Wales dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
Chant juga mengatakan bahwa kasus corona yang terjadi pada pria dan keluarganya tersebut adalah satu-satunya klaster corona di negara Australia.
Sejumlah turis berjalan di kawasan Circular Quay, Sydney, Australia. Foto: AFP/PETER PARKS
Dibandingkan kebanyakan negara maju lainnya Australia dianggap berhasil dalam menangani pandemi COVID-19. Hal ini berkat aturan lockdown dan kepatuhan masyaraka terhadap pembatasan sosial.
Saat ini, negara kanguru itu telah mencatat sebanyak 28.600 kasus corona. Angka kematian yang dilaporkan adalah sebanyak 909 orang.