IGD Rumah Sakit Pratama Yogyakarta Ditutup Usai 7 Nakes Positif Corona

26 Agustus 2020 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menutup sementara pelayanan IGD di Rumah Sakit Pratama Yogyakarta menyusul ditemukannya 7 tenaga kesehatan (nakes) positif corona. Ketujuhnya merupakan hasil tracing dari 2 karyawan yang positif corona di rumah sakit milik Pemkot Yogyakarta tersebut pada 19 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
"Setelah tracing 2 karyawan RS Pratama (yang positif sebelumnya) kami sudah melakukan swab tracing terhadap 103 tenaga medis atau karyawan di Rumah Sakit Pratama. Dari 103 itu itu kita temukan ada 7 tambahan positif dari RS Pratama," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada wartawan di Kota Yogya, Rabu (26/8).
Ketujuh orang yang positif terdiri dari 2 dokter, 4 perawat dan 1 rekam medis. Pemkot pun bertindak cepat dengan melakukan disinfeksi di rumah sakit tersebut. Oleh karena itu pelayanan IGD ditutup hingga 30 Agustus mendatang.
"Nah saat ini dengan kasus ini maka kami mengalihkan layanan IGD kita itu ke Rumah Sakit Yogya (RSUD Yogya). RS Pratama sementara kita tidak melayani IGD sampai 30 Agustus," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk seluruh poli juga diliburkan selama dua hari yaitu hari ini dan besok. Pelayanan poli sementara dialihkan ke rumah sakit terdekat.
"Dua hari ini. Hari ini dan besok mengalihkan layanan poli kepada rumah sakit sekitarnya. Pratama tidak melayani dari poli-poli yang ada. Pertama disinfektasi, kedua keperluan swab beberapa teman (karyawan) yang masih diswab," ujarnya.
"Kita mencoba tracing terhadap siapa yang pernah ada di RS Pratama terutama di IGD untuk kita tracing. Terutama kalau ada gejala harus segera periksa. Kalau tanpa gejala bisa karantina mandiri di rumah," ujarnya.
Sebelumnya, dua karyawan Rumah Sakit Pratama Yogyakarta dilaporkan positif corona pada 19 Agustus. Meski begitu, rumah sakit milik Pemerintah Kota Yogyakarta itu tetap beroperasi. Pelayanan pun tidak terganggu.
ADVERTISEMENT
Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa kedua karyawan tersebut bukanlah tenaga kesehatan. Namun Heroe tak merinci bertugas sebagai apa keduanya.
"Keduanya karyawan bukan tenaga kesehatan," kata Heroe ditemui di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Kota Yogyakarta, Kamis (20/8).
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona