news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

IKAHI: Sebelum Tewas, Hakim PN Medan Dihubungi Penelepon Misterius

2 Desember 2019 17:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers MA terkait meninggalnya Hakim PN Medan Jamaluddin di MA, Jakarta Pusat, Senin (2/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers MA terkait meninggalnya Hakim PN Medan Jamaluddin di MA, Jakarta Pusat, Senin (2/12). Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Tewasnya hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin hingga saat ini masih menyisakan tanda tanya. Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Suhadi bahkan ikut buka suara soal tewasnya Jamaluddin.
ADVERTISEMENT
Suhadi mengklaim mendapat informasi, sebelum tewas pada Jumat (29/11), pagi harinya Jamaluddin ditelepon oleh orang tak dikenal.
"Jadi menurut info, pada pagi hari sempat pamit istri, mungkin sekitar jam 6.00 WIB atau 6.30 WIB, kemudian siapa yang menelepon beliau ini tidak jelas," ujar Suhadi di Gedung Mahkamah Agung, Senin (2/11).
"Sampai sekarang belum jelas. Diharapkan kalau ada handphone yang bersangkutan, itu bisa diungkapkan dari mana dia telepon, melalui teknik kepolisian, kami harapkan bisa terungkap siapa dalang pembunuhan itu," lanjut Suhadi.
Konferensi Pers Juru Bicara MA Andi Samsan Nganro (kiri) dan Ketua IKAHI Suhadi (kanan) terkait pemukulan hakim PN Jakarta Pusat, Jumat (19/7). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Suhadi tak menjelaskan obrolan apa yang disampaikan dalam telepon itu. Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga, Jamaluddin pada Jumat pagi itu hendak menjemput seorang temannya di Bandara Kualanamu.
ADVERTISEMENT
Sebelum ke Kualanamu, Jamaluddin menyempatkan diri absen di kantornya di Pengadilan Negeri Medan.
"Kemudian beliau berangkat sendiri, menurut info, (Jamaluddin) sempat absen di Pengadilan Negeri Medan. Kemudian berangkat ke tempat tujuan sampai pukul 13.00 WIB tidak ada informasi masuk kantor, kemudian sekitar pukul 15.00 WIB ditemukan oleh masyarakat di kebun sawit bersama kendaraan yang ditumpangi beliau," ujar dia.
Suhadi mengatakan menurut informasi dari pihak keluarga, Jamaluddin diduga dibunuh. Namun dia enggan merincikan motif pembunuhan itu. Dia menyerahkan kasus ini kepada polisi.