Ikut Simulasi di KPU, Yurianto Susun Panduan Pilkada Aman COVID-19

22 Juli 2020 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto bersama juru bicara Komite COVID-19 Prof Wiku Adisasmito hari ini mengikuti simulasi pemungutan suara yang digelar KPU RI di Kantor KPU, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Yurianto mengikuti rangkaian simulasi, mulai dari mendaftarkan diri hingga selesai pencoblosan dengan diteteskan tinta.
Ia mengungkapkan, Kemenkes akan membantu mencarikan skenario pencoblosan yang paling aman dari corona.
"Jadi kita masih mencari bentuknya. Kita coba dengan berbagai skenario, nanti setelah itu kita akan tetapkan sebagai petunjuk teknis. Jadi masih belum ada, masih kita akan susun," ujar Yuri di lokasi, Rabu (22/7).
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dan Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto menghadiri simulasi pemungutan suara Pilkada 2020 di Kantor KPU, Jakarta Pusat. Foto: Facebook/@KPU RI
Nantinya, jika skenarionya sudah ada, Kemenkes akan menyerahkan ke KPU agar dapat dipilih mana yang paling memungkinkan diberlakukan selama Pilkada 2020.
"Setelah mendapat pertimbangan teknis dari kami di Kemenkes dan inilah yang akan jadi pedoman untuk daerah," ujar mantan juru bicara penanganan corona itu.
ADVERTISEMENT
Dalam simulasi bersama Ketua KPU Arief Budiman dan beberapa komisioner, Yuri turut menyampaikan beberapa masukan alternatif panduan pencoblosan dengan protokol kesehatan.
Termasuk juga jika ada pemilih yang sakit saat hari pencoblosan, maka perlu diberikan tindakan khusus agar mereka tetap bisa menggunakan hak suaranya.
KPU menggelar simulasi pemungutan suara Pilkada 2020 di Kantor KPU, Jakarta Pusat. Foto: Facebook/@KPU RI
"Yang harus kita perhatikan bukan hanya berada di kompleks pemilihan ini saja, dari rumah dan mereka datang mungkin bawa anak kecil, kita harus perhatikan yang seperti itu secara utuh. Kita harus juga melihat ini bisa diperlakukan di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Setiap alternatif ini nantinya bisa dievaluasi oleh KPU, lalu kemudian ditetapkan sebagai juknisnya, termasuk untuk penerapan di daerah-daerah yang melakukan pilkada.
"Ini kan cari bentuknya, setelah bentuknya ada disimulasikan. Setelah disimulasikan, bisa saja ada penyempurnaan lagi ternyata begini. Kan tidak di sini aja, nanti dibawa ke daerah, dicoba di daerah," tutup Yuri.
Petugas KPPS memeriksa suhu tubuh pemilih yang akan menggunakan hak suaranya saat simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di Jakarta. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
Pilkada Serentak 2020 akan digelar 9 Desember, diundur dari jadwal semula yang direncanakan 23 September. Akibat pandemi COVID-19, penyelenggaraan pilkada harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
ADVERTISEMENT
"2020 akan jadi pondasi pemilu di negeri ini berikutnya. Karena kita enggak tahu kapan wabah datang, bencana datang. Suatu saat kalau ada wabah lagi kita siap," ucap Ketua KPU Arief Budiman dalam pembekalan coklit via online kepada KPUD, Sabtu (18/7).
Dalam persiapan pelaksanaan Pilkada 2020, KPU juga telah memulai rangkaian pencocokan dan penelitian (coklit) sejak 15 Juli lalu.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona