Imam Besar Masjid Istiqlal: Corona Bukan Azab, tapi Musibah

13 Maret 2020 11:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyampaikan paparannya saat Kuliah Kebangsaan di Wisma Antara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar menyampaikan paparannya saat Kuliah Kebangsaan di Wisma Antara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona sedang melanda dunia, termasuk Indonesia. Bahkan WHO sudah menyatakan penyebaran virus corona ini sebagai pandemi. Sebagian netizen mengaitkan pandemi corona ini sebagai azab dari tuhan.
ADVERTISEMENT
Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ikut angkat bicara terkait hal ini. Menurutnya, jangan kaitkan wabah corona ini sebagai suatu bentuk azab dari tuhan. Nasaruddin mengatakan, corona ini adalah sebuah musibah atau bala.
"Tapi satu poin yang ingin saya garis bawahi bahwa virus ini tidak ada kaitannya dengan kebijakan, ya jangan dipolisitirlah. Saya ingin mengatakan bahwa dalam hadis nabi, azab sudah tidak ada lagi setelah doa Rasulullah dikabulkan, yang muncul nanti musibah dan bala," kata Nasaruddin didampingi Menag Fachrul Razi dan Menkes Terawan usai menemani kunjungan Presiden Jokowi ke Masjid Istiqlal, Jumat (13/3).
Nasaruddin menjelaskan, di dalam Al-Quran ada musibah dan bala dan azab. Menurutnya, untuk saat ini sudah tidak ada lagi azab.
ADVERTISEMENT
"Dalam Al Quran ada musibah, ada bala, ada azab. Azab sudah tidak ada lagi, yang ada hanya musibah. Kalau azab hanya menimpa orang kafir, tidak menimpa orang beriman. Tapi kalau musibah, dua-duanya kena, siapa yang lengah, kena. Sama dengan bala," kata Nasaruddin.
"Karena itu kita jangan anggap ini (corona) adalah azab," lanjutnya.
Nasaruddin menjelaskan definisi azab hanya berlaku untuk umat terdahulu yang tidak taat pada ajaran tuhan. Kemudian setelah Rasulullah berdoa dan dikabulkan, maka tidak ada lagi azab di zaman sekarang.
"Definisi azab dalam Al-Quran diciptakan kepada umat terdahulu. Doa Rasulullah inilah yang kita bersyukur kepada Nabi, tidak akan ditimpakan azab lagi kepada umat.Ini ada hadisnya," ungkap Nasaruddin.
ADVERTISEMENT