Imbauan Muhammadiyah soal Isu LGBT di CFW: Hormati Nilai Agama dan Budaya Bangsa

27 Juli 2022 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakaian laki-laki di Citayam Fashion Week, Selasa (26/7/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pakaian laki-laki di Citayam Fashion Week, Selasa (26/7/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
ADVERTISEMENT
Citayam Fashion Week (CFW) belakangan menyedot perhatian publik. Berawal dari viralnya anak-anak muda Citayem yang nongkrong di Dukuh Atas, kini meluas menjadi peragaan busana di sekitar kawasan itu.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya soal fashion, CFW juga disambar oleh isu LGBT. Ada pihak yang menduga CFW dijadikan tempat mencari teman LGBT.
Apa reaksi Muhammadiyah?
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyayangkan maraknya LGBT di Citayam Fashion Week. Meski, ia mengakui kebebasan berekspresi dijamin UUD 1945.
“Sesuai UUD masyarakat memiliki hak dan kebebasan berekspresi. Akan tetapi hak dan kebebasan itu hendaknya dilakukan dengan tetap menghormati nilai-nilai agama dan budaya bangsa yang mulia,” kata Abdul saat dimintai tanggapan, Rabu (27/7).
Abdul Mu'ti lalu menyinggung norma kesantunan yang seharusnya ada dalam CFW.
“Tidak seharusnya ajang Citayam Fashion Week menimbulkan keresahan masyarakat, mengganggu ketertiban lalu lintas, dan kesantunan,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani menyebut menemukan banyak perilaku menyimpang di Citayam Fashion Week. Ia mengaku mengetahui hal itu setelah mengunjungi langsung di Dukuh Atas.
Remaja berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
"Jujur memang saya ke sana itu, ini, kan, fakta sosial, ya. Saya memang ke sana banyak sekali mohon maaf sekali yang apa sedikit menyimpang, ya, dan usianya di bawah 17 tahun dan kebanyakan laki-laki. Ini, kan, fakta mau kita apain?" kata Zita yang di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta pada Selasa (26/7).
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Ahmad Riza Patria juga mengingatkan bahwa menghindari anak muda dari pelaku LGBT bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga dari pihak swasta dan masyarakat.
“Yang penting tugas kita sebagai Satpol PP, sebagai pemerintah kita jaga, bagaimanapun anak-anak kita butuh berekspresi, butuh eksistensi diri. Kita jaga, kita didik. Para artis, selebgram bantu anak-anak kita, jangan semua harus pemerintah, swasta juga bantu, dibimbing, disalurkan, juga yang harus hati-hati itu soal LGBT,” ujar Riza di Gedung DPRD DKI Jakarta.