Imigran Pencari Suaka AS Diminta Tetap di Meksiko untuk Sementara Waktu

13 Februari 2021 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imigran Amerika Tengah melintasi pagar perbatasan AS-Meksiko dari Tijuana ke San Diego County. Foto: AFP/GUILLERMO ARIAS
zoom-in-whitePerbesar
Imigran Amerika Tengah melintasi pagar perbatasan AS-Meksiko dari Tijuana ke San Diego County. Foto: AFP/GUILLERMO ARIAS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah menghentikan pembangunan baru tembok perbatasan dengan Meksiko yang dimulai di era Donald Trump. Meski demikian, pemerintah AS meminta imigran pencari suaka untuk sementara tetap tinggal di Meksiko sementara aplikasi mereka akan mulai diserahkan minggu depan.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Donald Trump memulai program kontroversial yang disebut "Tetap di Meksiko" untuk mencegah imigran pencari suaka masuk ke AS. Program itu memaksa imigran pencari suaka non Meksiko, yang kebanyakan berasal dari Amerika Tengah, harus kembali ke perbatasan. Program itu menciptakan krisis kemanusiaan di wilayah itu, yang kemudian diperparah dengan pandemi COVID-19.
"Mulai 19 Februari, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) akan memulai tahap pertama program untuk memulihkan proses yang aman dan tertib di perbatasan barat daya," kata badan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Sabtu (13/2).
Perbatasan AS-Meksiko. Foto: Shutter Stock
Namun sebelum itu, imigran kandidat penerima suaka harus terlebih dahulu dites corona. LSM Dewan Imigrasi Amerika, setidaknya ada sekitar 70.000 orang yang dikembalikan ke Meksiko berdasarkan perjanjian mulai Januari 2019 hingga Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Otoritas AS menegaskan mereka tengah bekerja dengan pemerintah Meksiko dan organisasi internasional dan LSM di perbatasan.
Kepala DHS Alejandro Mayorkas, orang Latin dan imigran pertama yang mengepalai departemen tersebut, menekankan Washington berkomitmen untuk "membangun kembali sistem imigrasi yang aman, tertib, dan manusiawi".
"Tindakan terbaru ini merupakan langkah selanjutnya dalam komitmen kami untuk mereformasi kebijakan imigrasi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa kami," kata Mayorkas dalam pernyataannya.
Suasana Perbatasan Meksiko Guatemala-Meksiko. Foto: AFP/Pedro Pardo
Kebijakan Trump dengan membangun tembok perbatasan mendapatkan kecaman dari banyak pihak. Setelah resmi menjabat pada 20 Januari, pemerintahan Biden mengumumkan akan membatalkan langkah-langkah paling kontroversial dan akan membentuk satuan tugas untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah.
Pada hari Biden dilantik, DHS mengumumkan penangguhan pendaftaran program "Tetap di Meksiko" dan meminta mereka yang mendaftar untuk tetap tinggal di sana sembari menunggu informasi lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Washington juga meminta kepada mereka untuk "tidak mendekati perbatasan sampai diperintahkan untuk melakukannya".
Langkah Biden ini mendapatkan respons positif dari para imigran. Mereka berharap dapat segera menginjakkan kaki di AS dan menyambut perubahan kebijakan tersebut.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada personel Departemen Pertahanan saat kunjungan ke Pentagon di Arlington, Virginia, AS Foto: Carlos Barria/Reuters
"Dengan berita ini, mimpi kami akhirnya menjadi kenyataan," kata Nicol Bueso, remaja 19 tahun asal Honduras yang telah tinggal di penampungan di Ciudad Juarez, perbatasan AS, selama 1,5 tahun.
"Saya sangat senang karena selama kami menunggu, ada banyak kejadian yang tidak mengenakkan," tuturnya.
Sementara Jose Madrid, warga Honduras berusia 40 tahun, berterima kasih kepada pemerintahan Biden.
"Kehidupan sangat sulit di Amerika Tengah dan kami bersyukur karena presiden telah mengambil keputusan itu dan membantu Amerika Tengah," kata Madrid yang telah berada di Ciudad Juarez selama hampir 2 tahun.
ADVERTISEMENT