Indeks Penularan Corona Semarang di Angka 1,47, Walkot Belum Terapkan New Normal

2 Juni 2020 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi di kantornya saat memberikan keterangan kepada wartawan.  Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi di kantornya saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus penularan virus corona di Kota Semarang mengalami lonjakan akibat adanya klaster baru. Buntutnya, penerapan new normal di sana akan belum akan diterapkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) juga kemungkinan akan diperpanjang mengingat angka reproduksi efektif (Rt) atau indeks penularan (Ro) di Semarang masih pada angka 1,47.
“Kalau new normal secara keseluruhan ya sudah lupakan saja lah, karena kita hitung Ro kita sampai 30 Mei ini angkanya masih 1,47,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di kantornya, Selasa (2/6).
Terkait penerapan new normal, pria yang akrab disapa Hendi menjelaskan, sebenarnya Kota Semarang sudah memenuhi beberapa kriteria untuk memulainya. Namun, masih ada satu syarat yang belum terpenuhi yakni Rt di bawah 1.
“Ini kita ngejar sampai sekitar 5 hari ke depan untuk 132 itu, kemudian sembuh menjadi sekitar 50 orang saya rasa ini angka yang menurut saya sangat berat,” ucap Hendi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil rapat bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada hari ini, ada kemungkinan penerapan new normal baru bisa dimulai di beberapa sektor yang mendesak.
“Nanti kita akan per sektor saja, sektor yang sangat mendesak yang kita rapatkan hari ini adalah tempat ibadah dan tempat olahraga,” katanya.
Meski begitu, Hendi menuturkan pelaksanaan new normal tentu harus menyesuaikan kebijakan dari kementerian atau instansi terkait.
“Nanti akan kita buka sesuai dengan dasar dari Menteri Agama dan juga beberapa persyaratan yang akan dipenuhi oleh takmir maupun pengelola ibadah. Apabila mereka bersepakat mereka buat pernyataan, lalu dari dasar itu camat akan meneruskan kepada gugus tugas Kota Semarang untuk diberikan izin,” tutur dia.
Sekolah Belum Akan Dibuka
ADVERTISEMENT
Sementara mengenai pembukaan di sektor pendidikan, politikus PDIP itu mengatakan, belum menjadi fokus yang dibahas dalam rapat hari ini. Musababnya, sekolah dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA/SMK masih diliburkan.
“Sekolah kan masih lama, wong kita libur. Anak-anak TK, SD, SMP, SMA, ini masih libur, jadi saya rasa tidak perlu didiskusikan hari ini. Nanti saja mendekati mereka masuk sekolah,” kata Hendi.
Sedangkan mengenai kemungkinan perpanjangan penerapan PKM, Hendi mengaku belum memutuskan hal itu. Namun, melihat perkembangan melonjaknya kasus positif COVID-19, maka PKM bisa saja kembali diperpanjang.
“Saya belum bisa memutuskan itu, ini masih ada waktu 5 hari (sampai berakhirnya masa PKM jilid 2 pada 7 Juni). Tapi nada-nadanya kalau lihat angka penderita sampai hari ini bukannya trennya semakin turun atau stagnan, tapi terus naik. Jadi dengan kondisi seperti itu ya kawan-kawan bisa mencerna sendiri kira-kira seperti apa kemungkinan itu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Begitu pula mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hendi menegaskan sejauh ini masih belum diperlukan PSBB.
“Saya melihat hari ini saya rasa belum perlu seperti itu, kita lebih akan masifkan lagi patroli ditingkat kelurahan kecamatan dan kota, termasuk melakukan tes acak untuk swab,” pungkasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!