India Blokir Internet untuk Cegah Protes atas Perombakan Rekrutmen Militer

18 Juni 2022 15:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak berwenang menangguhkan layanan internet di sejumlah area di Negara Bagian Bihar, India, pada Sabtu (18/6/2022).
ADVERTISEMENT
India mengambil langkah tersebut guna mencegah protes yang memicu kekerasan. Rentetan demonstrasi di wilayah tersebut telah menewaskan satu orang dan mencederai puluhan lainnya.
Otoritas setempat memblokir wadah media sosial di 15 dari 32 distrik di Bihar. Platform yang menerima dampaknya meliputi Facebook, Twitter, dan WhatsApp.
Asap mengepul dari gerbong kereta yang dibakar oleh pengunjuk rasa selama protes terhadap "skema Agnipath" untuk merekrut personel untuk angkatan bersenjata, di Secunderabad di negara bagian selatan Andhra Pradesh, India, Jumat (17/6/2022). Foto: Stringer/REUTERS
Unjuk rasa mengguncang Bihar sejak Kamis (16/6/2022). Para demonstran memprotes kebijakan rekrutmen militer India.
Pekan ini, pemerintah mengumumkan rencana perombakan baru. Pihaknya berniat memodernisasi Angkatan Bersenjata India yang beranggotakan 1,4 juta orang.
Pemerintah mengusulkan sistem rekrutmen bernama Agnipath yang berarti 'jalan api' dalam bahasa Hindi. India mendorong sistem itu untuk merekrut lebih banyak prajurit.
Personel polisi berdiri di rel kereta api selama protes terhadap "skema Agnipath" untuk merekrut personel untuk angkatan bersenjata, di Secunderabad di negara bagian selatan Andhra Pradesh, India, Jumat (17/6/2022). Foto: Stringer/REUTERS
Agnipath akan memberlakukan kontrak pendek demi menurunkan usia rata-rata personel militer. Bila diberlakukan, sistem itu menjaring calon berusia 17-21 tahun.
ADVERTISEMENT
"Melonggarkan batas usia menunjukkan bahwa pemerintah peduli terhadap generasi muda kita," kata Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, dikutip dari AFP, Sabtu (18/6/2022).
Para rekrutan itu akan menjabat selama empat tahun. Hanya seperempat dari keseluruhan calonlah yang kemudian akan menerima posisi permanen di akhir program.
Perombakan itu akan turut membatasi tunjangan para calon tentara. Oposisi mengatakan, sistem tersebut hanya akan memperburuk tingkat pengangguran.
India telah lama menghadapi masalah pengangguran. Angka pengangguran telah mencapai tingkat terburuk sejak 1970-an bahkan sebelum kedatangan pandemi COVID-19.
Asap mengepul dari gerbong kereta yang dibakar oleh pengunjuk rasa selama protes terhadap "skema Agnipath" untuk merekrut personel untuk angkatan bersenjata, di Secunderabad di negara bagian selatan Andhra Pradesh, India, Jumat (17/6/2022). Foto: Stringer/REUTERS
Para pengunjuk rasa lantas memprotes kebijakan tersebut. Seiring kerusuhan memuncak, ratusan demonstran membakar gerbong puluhan kereta api.
Mereka juga menyerang kediaman wakil kepala menteri negara bagian tersebut. Menanggapi kerusuhan, polisi menembaki para demonstran.
ADVERTISEMENT
Polisi telah menahan sedikitnya 250 orang di Negara Bagian Uttar Pradesh. Petugas juga menangkap lebih dari 100 orang di Bihar.
Kepala Angkatan Laut India, Laksamana Hari Kumar, mengatakan, protes itu mungkin muncul akibat informasi salah tentang sistem Agnipath.
"Saya tidak mengantisipasi protes seperti ini," ujar Kumar.
"[Sistem] ini adalah transformasi manajemen sumber daya manusia terbesar yang pernah terjadi di militer India," imbuhnya.