India Diprediksi Akan Hadapi Gelombang COVID-19 yang Lebih Berbahaya

6 Mei 2021 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria berduka ketika melihat jenazah ayahnya yang meninggal karena COVID, akan dikubur di pemakaman di New Delhi, India, Jumat (16/4). Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berduka ketika melihat jenazah ayahnya yang meninggal karena COVID, akan dikubur di pemakaman di New Delhi, India, Jumat (16/4). Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
India masih dicengkeram lonjakan kasus COVID-19 paling mematikan di dunia.
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus telah menembus 21 juta. Sedangkan korban jiwa kini mencapai 230 ribu lebih.
Di tengah pergulatan tersebut, seorang ahli medis India memperingatkan bahaya gelombang baru. Dia memprediksi India akan berhadapan dengan gelombang COVID-19 yang lebih berbahaya.
Pasien terinfeksi virus corona mendapat perawatan di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India. Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
"Mengingat sirkulasi virus, fase tiga tidak bisa dihindari. Tapi belum jelas kapan akan terjadi," kata penasihat ilmiah utama pemerintah India, K. Vijay Raghavan, seperti dikutip dari Reuters.
"Kita harus siap dengan gelombang baru," sambung dia.
Vijay tidak mengungkap alasan lebih lanjut soal mengapa gelombang baru pandemi COVID-19 di negaranya bakal lebih berbahaya.
Di tempat terpisah seorang pejabat pemerintah lainnya mengatakan, persediaan oksigen untuk India tidak cukup. India membutuhkan bantuan pemerintah negara lain sampai lonjakan corona bisa dikendalikan.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak memiliki, bahkan tidak punya persediaan oksigen cukup," kata pejabat kesehatan yang minta identitas dirahasiakan.
"Bila kami mendapat cukup oksigen banyak nyawa bisa terselamatkan," sambung dia.
Salah satu penyebab utama lonjakan kasus COVID-19 di India adalah tersebarnya varian yang lebih menular. Di samping itu, rendahnya kesadaran warga India menerapkan protokol kesehatan juga menjadi faktor pendukung lain.