India Laporkan Kematian Manusia Pertama Akibat Flu Burung

22 Juli 2021 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemusnahan unggas diduga mengidap flu burung. Foto: RIENNA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemusnahan unggas diduga mengidap flu burung. Foto: RIENNA / AFP
ADVERTISEMENT
Seorang anak laki-laki pengidap flu burung di New Delhi, India, meninggal dunia pada Selasa (20/7). Ini menjadi kasus kematian manusia pertama di India yang disebabkan oleh virus influenza.
ADVERTISEMENT
Kasus itu terjangkit flu burung pada awal bulan ini. Ia masuk rumah sakit pada 2 Juli. Menurut keterangan Pemerintah India, ia meninggal dunia usai mengalami kegagalan multi-organ.
Tenaga kesehatan yang merawat pasien itu, serta keluarga pasien, kini tengah diisolasi. Pemerintah juga sudah melakukan pelacakan kontak erat, demikian dikutip dari Aljazeera.
Departemen Peternakan negara bagian Haryana, kampung halaman pasien, mengutarakan mereka belum menemukan kasus suspek flu burung di wilayahnya. Tetapi pengawasan mulai diperketat.
Menurut Kementerian Kesehatan India, genome sequencing dan isolasi virus influenza itu tengah dilakukan dan investigasi epidemiologis sudah dimulai.
Kantor berita AFP melaporkan, anak laki-laki itu tinggal di Kota Gurgaon, Haryana, yang tidak jauh dari Ibu Kota New Delhi. Selain terjangkit flu burung, ia juga mengidap leukemia dan pneumonia.
ADVERTISEMENT
Kematian akibat flu burung ini menyoroti potensi risiko baru bagi India, yang saat ini masih digempur pandemi COVID-19. Selama 20 tahun lamanya India telah menyaksikan enam wabah flu burung pada unggas, tetapi seluruhnya berhasil dikendalikan.
Pedagang menyiapkan ayam potong untuk pembeli di salah satu peternakan ayam di Jakarta. Foto: Rivan Awal Lingga/Antara Foto
Selama itu juga, tak ada satu pun kasus manusia terjangkit flu burung di negara berpopulasi 1,3 miliar penduduk itu.
Flu burung, atau avian influenza, mayoritas terjadi pada burung dan unggas lainnya. Akibat wabah ini, India harus memusnahkan hingga jutaan unggas pada tahun 2008 silam. Tetapi, kasus transmisi H5N1 antarmanusia dapat dibilang sangat langka.
Virus H5N1 pertama kali mewabah pada tahun 1997, kemudian menyebar antara tahun 2003 hingga 2011. Sementara virus H7N9 pertama terdeteksi pada 2013.
ADVERTISEMENT
Kedua strain ini memicu penularan ke manusia di Asia melalui unggas yang terinfeksi.
Organisasi Pangan dan Agrikultur PBB mengungkapkan, sejak pertama diidentifikasi hingga sekarang, H7N9 telah menginfeksi 1.668 orang dan membunuh 616 jiwa.
Dalam kasus India ini, menurut Kemenkes India, virus yang menginfeksi pasien itu masuk ke dalam subtipe H5Nx. Strain virus ini cukup mengkhawatirkan, melihat mereka bisa bermutasi menjadi strain yang sangat berbahaya.
Beberapa negara juga mendeteksi kasus flu burung pada manusia pertama. China melaporkan kasus penularan virus H10N3 pada Juni lalu, sementara Rusia mendeteksi flu burung pada pekerja-pekerja di peternakan unggas.