Indikator: Elektabilitas Anies Tempel Ganjar dan Salip Prabowo, Cawapres Kunci

1 Desember 2022 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan tiba di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan tiba di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei nasional tatap muka dengan tajuk 'Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi' Kamis (1/12). Salah satu poin utama yang dibahas adalah tren elektabilitas capres dan cawapres menjelang Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Survei menemukan, dalam simulasi 3 calon presiden terlihat Ganjar Pranowo menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 33,9 persen, lalu disusul dengan Anies Baswedan dengan 32,2 persen. Dan di peringkat ketiga ada Prabowo Subianto dengan 23,9 persen.
"Kemudian trennya, pak Prabowo masih dominan dari awal 2022, tapi memasuki 2022 tren pak Prabowo turun. Bahkan di survei terakhir disalip Anies Baswedan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei virtual, Kamis (1/12).
Survei Indikator periode 30 Oktober - 5 November 2022. Foto: Dok. Istimewa
Survei menunjukkan bahwa belum ada nama-nama capres yang dominan, sehingga sosok cawapres akan jadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2024.
"Karena 3 nama teratas menurut survei itu tidak ada yang dominan, Ganjar, Anies, Prabowo tidak ada yang dominan jadi cawapres sangat menentukan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Survei ini dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022. Ada 1.220 responden dipilih secara acak dan responden terpilih diwawancarai tatap muka.
Penarikan sampel survei tersebut menggunakan metode simple random sampling. Jumlah sampel dalam survei tersebut sebanyak 1.220 orang. Responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.