Indikator: Kepuasan Kinerja Ma'ruf 45%, Gap-nya Lumayan dengan Jokowi

26 April 2022 18:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia berada di angka 59,9%. Bagaimana dengan tingkat kepuasan kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin?
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan tingkat kepuasan kinerja Ma'ruf cukup tinggi. 42,8% menyatakan cukup puas dan 2,4% menyatakan sangat puas, yang jika ditotal berada di angka 45%. Meski demikian, Burhanuddin menyoroti perbedaan yang cukup lebar antara kepuasan kinerja Jokowi dan Ma'ruf.
"Tren kepuasan kepada Jokowi dan Ma'ruf turun. Cuma gap antara kepuasan Jokowi dan Ma'ruf itu lebar. Pak Jokowi masih ada 60% yang puas, sementara Ma'ruf kalau ditotal hanya 45,2% yang sangat puas atau puas. Jadi gap-nya lumayan antara 60% sama 45%," kata Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk 'Evaluasi Publik Atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik, dan Calon Presiden 2024' secara daring, Selasa (26/4).
Menurut Burhanuddin, lebarnya perbedaan antara kepuasan kinerja Jokowi dan Ma'ruf bukan karena masalah jabatan. Ia menyebut, perbedaan ini karena Ma'ruf yang lebih memilih untuk menjadi figur yang low profile.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan soal jabatan. Dulu zaman SBY-JK gap-nya enggak sejauh sekarang. Jadi bukan [karena] posisi wakil presiden. Jadi memang kalau kita lihat, kan, memang figur Pak Ma'ruf lebih low profile. Beliau lebih banyak di belakang layar," ungkapnya.
Ia juga menyebut masyarakat banyak yang mengenal sosok Ma'ruf. Namun permasalahannya Ma'ruf jarang tampil di publik, sehingga masyarakat tidak tahu program-program apa saja yang sudah atau sedang dilakukan Ma'ruf.
"Saya kira Pak Kiai Ma'ruf banyak melakukan kegiatan, tetapi kurang terkabarkan atau mungkin bidang beliau terlalu spesifik. Karena mungkin beliau tidak ingin melampaui Presiden," tuturnya.
Jarang tereksposnya kinerja Ma'ruf juga dinilai karena dia tidak ingin memasuki lingkup kerja yang sudah dilakukan Jokowi.
Jadi mungkin ingin tampil sebagai figur 'tahu diri', enggak mau masuk kavling Presiden. Tapi publik melihat ada gap," pungkasnya.
ADVERTISEMENT