Indonesia Belum Ada Rencana Beli Vaksin Corona Sputnik V dari Rusia

Ilustrasi Sputnik V, vaksin virus corona dari Rusia. Foto: Shutter Stock

Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin corona. Vaksin tersebut diberi nama Sputnik V.

Akankah Indonesia akan ikut menjadi pihak yang akan membeli atau bekerja sama dengan Rusia?

"Kelihatannya, kita belum ke sana (kerja sama dengan Rusia) kita fokus ke Sinovac saja dulu karena kalau melihat peluang, saya kira ini masih potensial," kata Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (12/7).

"Kalau sudah fase satu dan dua bagus, itu kecil sekali fase ketiga gagal. Hanya 10 persen terjadi kegagalan berdasarkan data dan pengalaman yang ada," lanjut dia.

Lagi pula, Bambang menilai Rusia sedikit tertutup dengan proses pembuatan vaksinnya kepada WHO. Di dalam data WHO, kata dia, terdapat ratusan data calon vaksin corona di seluruh dunia.

Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Ada calon vaksin yang masih melalui tahapan praklinis dan ada pula yang sudah memasuki uji klinis tahap tiga, yaitu diuji coba ke ribuan orang.

Menurut Bambang, Rusia tak memberi data mengenai uji klinis yang dilakukan ke WHO. WHO pun tak begitu paham.

"Nah, Rusia tidak pernah memberikan data itu, akibatnya WHO juga tidak paham, ini kok tiba-tiba sudah jadi, kapan risetnya? Karena tidak pernah dilaporkan kandidat vaksinnya, metodenya seperti apa, cara produksinya bagaimana. Itu tidak ada keterangan," ucap dia.