Indonesia Beri Hibah Rp 2 Miliar ke Zimbabwe dan Mozambik

13 April 2021 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan perjanjian hibah antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Mozambik dan Pemerintah Zimbabwe. Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan perjanjian hibah antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Mozambik dan Pemerintah Zimbabwe. Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Indonesia resmi menandatangani Perjanjian Hibah dengan dua negara di tenggara benua Afrika, yaitu Republik Mozambik dan Republik Zimbabwe, Selasa (13/4) di kantor Kemlu di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Perjanjian hibah antara Indonesia dengan kedua negara adalah sebuah bentuk bantuan terhadap bencana alam Siklon Idai pada Maret 2019 lalu.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Teuku Faizasyah, hibah yang diberikan berupa bantuan tunai sebesar Rp 2 miliar untuk masing-masing negara.
"Ini bentuknya hibah tunai, namun untuk dibelikan alat-alat kesehatan dan obat-obatan dari Indonesia," jelas Faizasyah ketika dihubungi kumparan, Selasa (13/4).
Menlu RI Retno Marsudi hadir secara virtual pada penandatanganan perjanjian hibah antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Mozambik dan Pemerintah Zimbabwe. Foto: Kemlu RI
"Jadi, sistem pemberian hibahnya itu, hibahnya tunai. Tetapi, sudah disepakati bahwa peruntukannya itu untuk membeli obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia. Itu untuk dua negara. Nominalnya sekitar Rp 2 miliar, ya," lanjut Teuku.

Indonesia Siap Bantu Negara Afrika di Masa Sulit

Pada acara penandatanganan perjanjian hibah tersebut, Menlu RI Retno L Marsudi turut memberikan sambutannya.
ADVERTISEMENT
Ia dengan bangga mengakui kedua negara sebagai teman Indonesia, oleh karena itu, Indonesia dengan sigap membantu keduanya di saat tengah membutuhkan.
"Sebagai teman Anda, perjanjian hibah ini merefleksikan komitmen Indonesia untuk menyampaikan dukungan kami, dan untuk berbagi kesulitan, terutama di tengah masa-masa sulit ini," ujar Menlu Retno dalam sambutannya.
Menlu RI Retno Marsudi hadir secara virtual pada penandatanganan perjanjian hibah antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Mozambik dan Pemerintah Zimbabwe. Foto: Kemlu RI
Ia juga menekankan bahwa kerja sama dan solidaritas antarnegara menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai kesulitan, mulai dari bencana akibat perubahan iklim maupun dampak dari pandemi COVID-19.
"Proses pemulihan usai bencana pasti memakan waktu. Untuk meringankan penderitaan rakyat, untuk membangun kembali infrastruktur, dan kembali menguatkan perekonomian. Seluruh hal tersebut menjadi tantangan yang lebih besar lagi untuk diselesaikan ketika saat ini kita pun masih berperang dengan pandemi COVID-19," tutur Menlu Retno.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kita perlu berdiri bersama dan berbagi beban kesulitan tersebut. Kerja sama dan solidaritas adalah kunci. Inilah fondasi dari persahabatan kita," pungkasnya.