Indonesia Siap Genjot Ekspor Minyak Sawit ke China

15 Mei 2017 7:24 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dan Xi Jinping (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Pemerintah Indonesia menyampaikan kepada pemerintah China bahwa sektor pertanian di Tanah Air siap meningkatkan ekspor pasokan minyak sawit mentah (CPO) ke China.
ADVERTISEMENT
"Kita juga bahas kerja sama dalam konteks ekspor kelapa sawit. Jadi sekarang di Tiongkok sudah dikembangkan biodiesel kelas 5. Jadi untuk biodiesel ini memerlukan palm oil 5 persen dan oleh karena itu kebutuhan CPO Tiongkok berarti akan naik," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditemui di Hotel Conrad pada Minggu malam (15/5) seperti dikutip dari Antara.
Menurut Retno, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping telah menyampaikan kesediaan Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditas tersebut.
Kedua negara bahas One Belt One Road China (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Pemerintah Tiongkok, ujar Retno, menanggapi positif tawaran Indonesia tersebut. "Oleh karena itu mudah-mudahan ekspor kita di masa mendatang akan dapat ditingkatkan karena untuk mensupport biodiesel kelas 5 Tiongkok," jelas Menlu.
Selain peningkatan ekspor, Jokowi juga mengundang Xi Jinping untuk menanamkan modal di industri turunan dari CPO di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Saat pertemuan itu, Jokowi bersama Xi Jinping telah menyaksikan penandatanganan tiga dokumen kerja sama yang pertama yaitu pelaksanaan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Tiongkok pada 2017-2021 yang ditandatangani oleh Menlu Retno bersama dengan Menlu China Wang Yi.
Pertemuan bilateral pemerintah China dan Indonesia (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Kemudian dokumen kedua yaitu penandatanganan dokumen Kerja Sama Ekonomi dan Teknik Tiongkok-Indonesia yang ditandatangani oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Zhong Shan.
Kerja sama ketiga yang ditandatangani yaitu fasilitasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Direktur Utama PT KCIC Hanggoro dengan Direktur Utama Bank Pembangunan Nasional Tiongkok Hu Huaibang dengan nilai komitmen kerja sama sebesar 4,498 miliar dolar AS.