Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Indonesia Tanda Tangan Perjanjian Kontribusi Vaksin dengan CEPI
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri melakukan Penandatanganan Perjanjian Kontribusi Bilateral dengan Coalition for Epidemic Prepared Innovations (CEPI) terkait dengan vaksin penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan dilakukan secara virtual antara Menlu Retno Marsudi di Jakarta dan CEO CEPI Richard Hatchett di London pada Selasa (24/11).
Dalam pidatonya, Menlu Retno mengatakan bahwa semua negara harus mendapatkan akses vaksin COVID-19 yang adil, terjangkau dan merata. Pemerintah Indonesia berupaya untuk mendapatkan akses vaksin, salah satunya bekerja sama dengan CEPI.
"CEPI telah memilih Bio Farma untuk berpartisipasi dalam produksi global vaksin COVID-19 mengikuti hasil uji tuntas yang positif. Ini menunjukkan industri farmasi Indonesia berpotensi sangat besar," kata Retno dalam pidatonya secara virtual, Selasa (24/11).
Retno menambahkan di bawah mekanisme CEPI industri farmasi Indonesia bisa berperan penting dalam jaringan vaksin global. Selain itu kolaborasi dengan CEPI akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
ADVERTISEMENT
"Kolaborasi tersebut juga akan membantu kita memperkuat kapasitas domestik kita untuk mencegah dan merespons penyakit menular. Dan meningkatkan kapasitas produksi penelitian dan vaksin kita," lanjut Menlu.
CEPI merupakan koalisi pemerintah-swasta dan filantropis, yang berpusat di Norwegia, memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya.
CEPI juga bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin, yang aman, efektif dan terjangkau yang dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.
Sebelumnya due dilligence atau uji tuntas kelayakan yang dilakukan oleh CEPI terhadap Bio Farma mendapat hasil yang baik.