Infeksi Corona di Thailand Melonjak Tajam, Bertambah 500 Kasus Lebih

20 Desember 2020 1:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan tes usap di pasar makanan laut, di provinsi Samut Sakhon, di Thailand. Foto: Panumas Sanguanwong/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan tes usap di pasar makanan laut, di provinsi Samut Sakhon, di Thailand. Foto: Panumas Sanguanwong/Reuters
ADVERTISEMENT
Thailand melaporkan lonjakan kasus infeksi virus corona cukup tajam. Dilaporkan penambahan lebih dari 500 kasus virus corona di pusat industri makanan laut pada Sabtu (19/12), dengan mayoritas terjadi pada kalangan pekerja migran asal Myanmar.
ADVERTISEMENT
Penambahan kasus positif ini adalah penularan lokal tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Padahal Thailand dalam beberapa waktu sempat berhasil mengendalikan sebagian besar epidemi.
Lonjakan ini muncul di Provinsi Samut Sakhon, barat daya Bangkok. Bermula dari empat kasus infeksi di pasar udang pada Jumat (18/12), salah satunya pedagang perempuan berusia 67 tahun.
Petugas melakukan tes usap di pasar makanan laut, di provinsi Samut Sakhon, di Thailand. Foto: Panumas Sanguanwong/Reuters
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Opas Karnkawinpong, mengatakan 516 kasus infeksi baru ditemukan setelah pengujian yang mencakup 1.192 pekerja migran. Menurutnya, lebih dari 90 persen tidak menunjukkan gejala alias OTG.
Selain pekerja migran, infeksi juga terlanjur menyebar di kalangan warga setempat, termasuk pedagang di pasar udang. Total ada 535 kasus baru dilaporkan pada Sabtu, sehingga jumlah kasus positif corona Thailand lebih dari 4.800 dengan 60 kematian.
ADVERTISEMENT
"Meskipun ada kemungkinan menemukan lebih banyak infeksi di komunitas asing yang ramai di sekitar pasar udang, mereka adalah kelompok berisiko rendah karena mereka dalam usia kerja dan sehat," kata Opas dikutip dari Reuters, Minggu (20/12).
Petugas melakukan tes usap di pasar makanan laut, di provinsi Samut Sakhon, di Thailand. Foto: Panumas Sanguanwong/Reuters
Imbas dari lonjakan tajam ini, Provinsi Samut Sakhon diminta menerapkan karantina wilayah hingga 3 Januari.
Selama ini, mayoritas kasus infeksi lokal di Thailand ditemukan pada orang yang menjalani karantina setelah melakukan kontak dekat dengan orang yang tertular dari kasus infeksi impor.
Lonjakan kasus infeksi ini terjadi ketika Thailand berusaha menghidupkan kembali industri pariwisata yang telah hancur akibat pandemi corona. Pada Kamis (17/12), pemerintah melonggarkan pembatasan untuk memungkinkan lebih banyak turis asing datang.
Pemerintah memperkirakan sekitar 8 juta kunjungan turis asing pada 2021, setelah 6,7 juta kunjungan pada 2020. Sementara pada 2019, kunjungan turis asing ke Thailand mencapai rekor hampir 40 juta.
ADVERTISEMENT