Ingatkan Bersyukur Saat Pandemi, UYM Kisahkan Nabi Yusuf hingga Sulaiman

22 Mei 2020 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membaca Al Quran di Masjid Agung Suhada, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/4). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado
zoom-in-whitePerbesar
Warga membaca Al Quran di Masjid Agung Suhada, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/4). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado
ADVERTISEMENT
Ustaz Yusuf Mansur (UYM) mengingatkan masyarakat, khususnya yang terdampak pandemi virus corona di Indonesia, untuk tetap bersyukur. Ia meminta masyarakat untuk terus berpikir positif dan berbaik sangka kepada Allah SWT agar nantinya muncul keberkahan baru.
ADVERTISEMENT
"Allah SWT justru dalam 'memasak' semua potensi yang dimiliki oleh hamba-hamba-Nya, yaitu manusia ciptaannya dengan serangkaian peristiwa, serangkaian kejadian, yang bila dia ridho, dia nerima, bila dia menyabarkan diri kemudian berusaha tangguh, berjuang," ungkap Yusuf Mansur di YouTube BNPB, Jumat (22/5).
"Maka dengan cara itulah Allah 'memasak' segala potensi yang dimiliki hamba-Nya, yakni kita semua untuk keluarkan menjadi kekuatan baru, berkah baru, rizki baru dan karunia yang baru. Yang mengantar pada kehidupan yang lebih baik lagi," imbuhnya.
Yusuf Mansur Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
Yusuf Mansur pun teringat dengan kisah perjuangan Nabi Yusuf AS dan Nabi Sulaiman AS saat mencapai kesuksesannya.
Mulai dari kisah Nabi Yusuf AS, yang merupakan putra ke-11 Nabi Yakub AS. Dikisahkan Yusuf mendapat kabar gembira bahwa dia akan menjadi orang besar yang disujudi 11 bintang, matahari, dan bulan. Ini seperti menggambarkan fenomena nyata saat ini saat beberapa orang dijanjikan posisi strategis di tempat kerjanya.
ADVERTISEMENT
"Alih-alih benar bakal disujudi 11 bintang, matahari dan bulan, tetapi ia malah jadi korban pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan. Kemudian dikisahkan lewat Al-Quran bahwa Yusuf malah masuk sumur. Wah, bertolak belakang dengan berita yang dia dapat," ceritanya.
Seniman pantomim Ahmad Naser memberikan cairan hand sanitizer kepada anak-anak sebagai bentuk pencegahan corona di distrik Darb Al-Ban, Islamic Cairo, Mesir. Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Perjalanan Nabi Yusuf AS memang penuh lika-liku, ujian, dan tantangan. Meski pernah jatuh ke dasar sumur, namun ia kemudian bisa menjadi raja hebat di Mesir, menjadi tokoh yang disegani setelah melewati berbagai kesulitan.
"Yusuf tidak jadi the loser, dia jadi the winner. Dan ternyata dari sumur itulah kemudian Yusuf becoming one of the greatest king in Egypt. Allahu akbar. Siapa sangka anak sumur jadi raja besar di Mesir, perdana menteri hebat di Mesir," tutur Yusuf Mansur.
ADVERTISEMENT
Beralih ke cerita Nabi Sulaiman AS yang mewarisi takhta ayahnya, Nabi Daud AS. Ia diberikan anugerah berupa mukjizat dapat memahami bahasa semua binatang, bahkan menundukkan makhluk halus seperti golongan jin.
Yusuf Mansur Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
Yusuf Mansur mengatakan, kisah Nabi Sulaiman yang menyandang predikat putra Nabi Daud hanya dinarasikan lewat satu ayat, yakni Surat Shad ayat 31.
اِذۡ عُرِضَ عَلَیۡہِ بِالۡعَشِیِّ الصّٰفِنٰتُ الۡجِیَادُ
"(Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya."
Yang kurang lebih ditafsirkan sebagai salah satu di antara peristiwa yang dihadapi Nabi Sulaiman dan membuatnya pantas mendapat pujian adalah ketika beliau memeriksa pasukan berkuda yang biasa dilakukannya pada sore hari.
"Tapi kemudian ketika Nabi Sulaiman diuji Allah SWT, hilang kekuatannya, hilang kekuasaannya, kemampuannya, kekayaannya, pengaruhnya, hilang wibawa, hilang semua. Itu surat Shad ayat 34-35," jelas Yusuf Mansur.
Ilustrasi berdoa di dalam Masjid. Foto: REUTERS/Jorge Silva
"Dan kemudian Nabi Sulaiman dikisahkan oleh Al-Quran dan dibuat lumpuh. Tapi kemudian Nabi Sulaiman reborn. Ketika reborn dia becoming better, the best, jadi orang yang lebih baik, lebih hebat. Allahu akbar," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dari dua kisah nabi inilah, Yusuf Mansur mengingatkan bahwa Allah SWT akan selalu berada di tengah-tengah umatnya yang sedang diberikan kemudahan maupun kesusahan. Allah SWT juga sedang menguji umatnya untuk kemudian menyiapkan alur cerita yang baru dan lebih berwarna, bermanfaat bagi keluarga, bangsa, dan negara.
"Kita bukan Yusuf AS yang ditaruh di dasar sumur. Kita masih jalan-jalan ke mana saja, setidaknya dengan masker, ikuti protokol safety, jaga jarak, physical distancingnya, hindari kerumunan, sering cuci tangan, hati-hati. Kita tak berada di dalam sumur, ini new normal yang harus kemudian kita jalani. Kita berdamai, bersahabat dengan kesulitan, Yang nanti kesulitan akan memberikan begitu banyak keberkahan," kata dia.
Begitu juga mengingatkan bahwa saat ini kita harus lebih bersyukur karena pandemi ini hanya mengambil sedikit dari karunia yang diberikan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
"Mau enggak kita lebih hebat, lebih baik? Apalagi kita bukan Sulaiman yang diambil Allah. Istilahnya kerjaan doang. Anak, istri, suami enggak diambil. Enggak diambil semua, yang diambil omzet aja. Tapi mata, telinga, mulut, kaki tangan enggak diambil. Dikit doang yang diambil," ujar Yusuf Mansur.
"Enggak ada orang yang kemudian menjadi orang hebat tak melewati serangkaian kesusahan, jangan baper, jangan teriak-teriak terus yang membuat kita terus menjadi turun dan turun kepositifan kita. Yang naik justru energi negatif kita, bertemu dengan pikiran perasaan yang negatif, meledak. Susah. Be positive, hikmahnya banyak banget," tutupnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT