news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Inggris Gelar Festival Musik Saat Lonjakan Corona, 40 Ribu Orang Bakal Hadir

23 Juli 2021 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengunjungi Latitude Festival di Henham Park, Inggris, 22 Juli 2021. Foto: REUTERS/Peter Cziborra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengunjungi Latitude Festival di Henham Park, Inggris, 22 Juli 2021. Foto: REUTERS/Peter Cziborra
ADVERTISEMENT
Usai pencabutan pembatasan COVID-19 di awal pekan ini, ribuan warga Inggris berbondong-bondong mendatangi festival musik Latitude yang berlokasi di Henham Park, Kamis (22/7) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Festival Latitude akan berlangsung selama empat hari lamanya, dan diperkirakan akan menggaet hingga 40 ribu penonton. Festival ini bakal menjadi kerumunan masyarakat terbesar yang terjadi tengah peningkatan kasus COVID-19 Inggris.
Panitia acara hanya memberi izin masuk bagi mereka yang sudah divaksinasi dua dosis atau yang membawa surat hasil tes COVID-19 negatif.
“Sepertinya saya hanya bisa mengatakan, ‘Jika tidak sekarang, kapan lagi kita akan mulai bangkit?’” ujar seorang penonton, Katy McKenna, seperti dikutip dari Reuters.
Seorang anak bermain gelembung di Latitude Festival di Henham Park, Inggris, 22 Juli 2021. Foto: REUTERS/Peter Cziborra
“Banyak dari kami yang telah, setidaknya, menerima satu dosis vaksin, jadi kita semua siap untuk kembali ke kehidupan. Dan para penampil sudah libur setahun belakangan ini, mereka berhak untuk tampil di sebuah festival,” lanjutnya.
Sebagai sebuah acara uji coba Pemerintah Inggris (government test event), festival ini dilaksanakan tanpa kebijakan jaga jarak ataupun penggunaan masker.
ADVERTISEMENT
Mengutip BBC, Government test event adalah sebuah uji coba yang dilakukan pemerintah Inggris untuk melihat bagaimana perkumpulan besar bisa dilakukan dengan cara yang aman dan dengan mengurangi risiko penyebaran virus corona secara masif.
Salah satu upaya mitigasi pencegahan penyebaran COVID-19 adalah dengan penggunaan tenda terbuka dan memasang mesin air purifier di sejumlah titik.
“Seluruh rencana terlaksana dengan baik, band-band dikelola dengan baik. Warga mati-matian ingin datang, tampil, bekerja, dan benar-benar bebas di ruang terbuka dan menikmati waktu. Itulah yang kami lakukan di sini,” kata pendiri Festival Latitude, Melvin Benn.
Seperti diketahui, Inggris telah mencabut seluruh kebijakan pembatasan ketatnya sejak Senin (19/7). Hari tersebut dianugerahi nama “Hari Kebebasan”, atau “Freedom Day” oleh warganya.
Seorang pengunjung festival berjalan melewati pita di Latitude Festival di Henham Park, Inggris, 22 Juli 2021. Foto: REUTERS/Peter Cziborra
Tetapi, pemberlakuan acara besar tanpa protokol kesehatan yang ketat tentu mengkhawatirkan, terlebih tren kasus dan kematian akibat COVID-19 di Inggris tengah meningkat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi corona Inggris, coronavirus.data.gov.uk, kasus corona bertambah hingga 325.223 kasus pada periode 16-22 Juli. Angka tersebut bertambah 63.391 infeksi, atau 24,2% dari pekan sebelumnya.
Sementara, kematian akibat COVID-19 meroket dalam sepekan terakhir. Tren peningkatannya mencapai 50,6% dibanding pekan lalu. Tercatat, pada periode 16-22 Juli, sebanyak 387 pasien meninggal dunia. Ini bertambah 130 jiwa dari pekan lalu.