Inggris Khawatir Kemenangan Taliban Akan Beri 'Dorongan Moral' untuk Ekstremis

10 September 2021 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Taliban di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9). Foto: WANA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Taliban di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9). Foto: WANA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Lembaga Keamanan Inggris (Military Intelligence Section 5, MI5), Ken McCallum, menyampaikan kekhawatirannya soal “kemenangan” Taliban di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Kepada kantor berita BBC, McCallum mengatakan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban itu akan memberikan “dorongan moral” bagi para ekstremis di dunia yang merencanakan serangan di berbagai wilayah.
Selain itu, Afghanistan juga ditakutkan akan menjadi basis bagi para ekstremis untuk beroperasi, layaknya insiden serangan 9/11 WTC Amerika Serikat pada 2001 silam.
“Kami menghadapi perjuangan global yang konsisten untuk mengalahkan ekstremisme dan untuk melakukan penjagaan dari terorisme,” ujar McCallum pada Jumat (10/9), dikutip dari Reuters.
Inggris terakhir menghadapi serangan besar pada tahun 2017 ketika bom meledak di sebuah konser di Manchester, serta serangan pria bersenjata tajam di dua jembatan di London.
Empat tahun setelah serangan tersebut, kepolisian dan badan intelijen telah menggagalkan 31 rencana tahap akhir untuk menyerang Inggris. Menurut McCallum, militan-militan akan “terinspirasi” oleh kesuksesan Taliban.
Pasukan Taliban berjaga sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8). Foto: Stringer/REUTERS
“Dalam satu malam saja, Anda dapat memperoleh dorongan psikologis, dorongan moral kepada para ekstremis yang sudah berada di sini atau di negara lainnya, jadi kami harus waspada,” ungkap McCallum.
ADVERTISEMENT
“Tidak bisa diragukan lagi, peristiwa-peristiwa yang belakangan ini terjadi di Afghanistan akan membesarkan hati dan membuat para ekstremis itu lebih berani lagi,” lanjutnya.
Sebelumnya, Taliban telah berjanji tidak akan membiarkan Afghanistan menjadi basis bagi teroris untuk merencanakan serangan ke negara-negara Barat. Tetapi, McCallum menyebut tetap ada risiko hal tersebut bisa terjadi.
“Selain efek inspiratif instan tersebut, ada risiko bahwa teroris-teroris berkumpul kembali dan sekali lagi, mengancam kita dengan rencana-rencana yang jauh lebih tertata dibandingkan dengan yang kita hadapi pada 9/11 dan tahun-tahun setelahnya,” ujarnya.