Inggris Sebut Rusia Melakukan Serangan Siber untuk Sabotase Olimpiade Tokyo 2020

20 Oktober 2020 1:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lambang Olimpiade di kantor pusat IOC, Swiss. Foto: REUTERS/Denis Balibouse
zoom-in-whitePerbesar
Lambang Olimpiade di kantor pusat IOC, Swiss. Foto: REUTERS/Denis Balibouse
ADVERTISEMENT
Inggris mengutuk intelijen militer Rusia yang disebut tengah berusaha mengganggu perhelatan Olimpiade dan Paralimpiade tahun depan di Tokyo dengan sejumlah serangan siber yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, pejabat Inggris mengatakan Unit 74455 dari badan intelijen militer Rusia GRU telah melakukan operasi 'pengintaian siber' terhadap penyelenggara Olimpiade, pengadaan logistik dan sponsor.
Meski demikian, Inggris tidak menjelaskan seperti apa jenis serangan atau apakah serangannya berhasil. Namun, mereka mengatakan aktivitas tersebut termasuk membuat website palsu dan akun palsu yang menyamar sebagai individu kunci untuk digunakan dalam upaya peretasan ke depan.
Ilustrasi Hacker. Foto: Shutterstock
"Tindakan GRU terhadap Olimpiade dan Paralimpiade adalah sinis dan sembrono. Kami mengutuk mereka sekuat mungkin," kata Menlu Inggris Dominic Raab, Senin (19/10).
Raab juga menyebut telah berkoordinasi dengan sekutu internasional sebagai bagian dari upaya untuk 'menyerukan dan melawan' tindakan Rusia di dunia maya. Amerika Serikat juga disebut akan menyampaikan pernyataannya nanti.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Rusia dilarang tampil dalam event olahraga dunia selama empat tahun karena pelanggaran doping yang meluas, termasuk Olimpiade Tokyo yang seharusnya dijadwalkan pada tahun ini, namun ditunda karena pandemi virus corona.
Serangan terhadap Olimpiade 2020 adalah yang terbaru dari serangkaian usaha peretasan terhadap organisasi olahraga internasional, yang menurut pejabat Barat dan pakar keamanan dunia maya, telah diatur Rusia sejak skandal doping mencuat lima tahun lalu. Namun, Moskow berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Olimpiade Tokyo 2020. Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP
Inggris mengatakan serangan tersebut termasuk peretasan terhadap pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan yang membahayakan ratusan komputer, memutus akses internet, dan mengganggu umpan siaran.
Kemenlu Inggris mengatakan, serangan di Korea Selatan sebelumnya dikaitkan dengan Rusia oleh para peneliti keamanan siber, namun dibuat seolah-olah dilakukan oleh hacker China atau Korea Utara.
ADVERTISEMENT
"Serangan pada Olimpiade Musim Panas 2020 adalah yang terbaru dalam kampanye jahat Rusia terhadap Olimpiade dan Paralimpiade," tutur pernyataan tersebut.
"Inggris mengonfirmasi untuk pertama kalinya hari ini sejauh mana GRU menargetkan Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan".