Ini Lembaga yang Berikan Penghargaan PR Of The Year ke Achmad Yurianto

15 Mei 2020 12:04 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, mengenakan batik bermotif corona. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, mengenakan batik bermotif corona. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Iconomics Research & Consulting memberikan penghargaan PR Of The Year 2020 kepada juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto. Kabar ini disampaikan Kemenkes melalui akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
"Dirjen P2P sekaligus jubir penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menerima penghargaan sebagai PR of The Year 2020 dari Iconomics Research & Consulting. Penghargaan ini sebagai apresiasi atas kerja keras PR di perusahaan/lembaga yang dipimpinnya," tulis akun Twitter Kemenkes RI, yang dikutip kumparan, Jumat (15/5).
Penilaian dilakukan oleh Divisi Riset Iconomics. Alex Mulya, selaku Direktur Riset Iconomics menyatakan bahwa riset ini dilakukan sejak pertengahan Maret hingga awal April 2020.
Adapun kriteria penilaian berdasarkan 9 aspek penilaian dari 3 pilar citra perusahaan, yakni commercial, organizational, dan social pillar. Jika dihadapkan pada situasi dan kondisi saat ini, maka PR memiliki peran penting dalam menciptakan berita yang positif untuk mengimbangi berita yang negatif.
ADVERTISEMENT
“Paling relevan saat wabah adalah social pillar, seberapa jauh Anda berkontribusi secara social dan enviromental,” ungkap Alex seperti dikutip dari situs Kemenkes.
Penghargaan itu dilakukan dalam ajang Indonesia Corporate Branding PR Awards 2020 .
Lantas, seperti apa lembaga yang memberikan penghargaan ke Yurianto ini?
Juru bicara penanganan corona, dr Achmad Yurianto. Foto: Dok. BNPB
Dalam catatan kumparan, Iconomics Research & Consulting dipimpin oleh Bram Suryo Putro sejak Juni 2019. Bram adalah eks Chief Operation Officer media Warta Ekonomi.
Iconomics Research & Consulting tercatat acap memberikan penghargaan kepada BUMN-BUMN. Dari mulai Perhutani, RRI, Hutama Karya hingga PT KAI.
Lembaga ini pernah bekerja sama dengan RRI untuk menyelenggarakan BUMN Award pada 26 September 2019.
Tidak banyak informasi lebih lanjut terkait lembaga ini selain soal rekam jejaknya dengan BUMN.
ADVERTISEMENT

Tak Lepas dari Kritik

Penghargaan untuk Yurianto ini juga mendapat kritikan dari beberapa pembaca kumparan di kolom komentar. Salah satunya dilontarkan oleh pemilik akun Edo Athyaman.
"Rasanya belum pas memberikan penghargaan saat ini, bukankah penghargaan didapat jika pekerjaannya sudah tuntas dengan pencapaian yang baik.Namun, COVID-19 belumlah usai.. 😅," tulisnya di kolom komentar.
Ada juga yang membandingkannya dengan almarhum Sutopo Purwo Nugroho, eks Kapusdatin BNPB.
"Rasanya kalau masih ada Pak Sutopo, Pak Sutopo lebih layak menang setiap tahunnya," tulis pemilik akun Asmoro Djati.
Informasi perkembangan corona di Indonesia dari Yurianto memang selalu dinantikan setiap menjelang sore. Meski demikian, informasi yang disampaikannya tak selalu berjalan mulus. Ia pernah silap dalam menyampaikan informasi soal data spesimen.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (21/4), Yurianto sempat menyebut spesimen yang diperiksa sebanyak 503.701 spesimen. Jauh melonjak dari hari sebelumnya, 47.478 spesimen.
Data ini jugalah yang disampaikan oleh BNPB melalui grup-grup wartawan.
Namun, ketika dikonfirmasi, Yurianto mengklarifikasi adanya salah data itu. "Sorry, 50.370," tulis Yurianto lewat pesan instan.
Ia juga pernah selip lidah saat menyebutkan pihak-pihak yang bekerja sama dalam penanganan corona. Yurianto menyebut aplikasi Buka Lapak dengan Buka Lawak. Namun di saat yang sama ia langsung mengkoreksinya.
Lalu ada juga pernyataan soal virus corona, orang miskin, dan orang kaya yang sempat viral di media sosial.
"Kalau ini bisa dilakukan bersama-sama dengan semua orang, saling melindungi. Yang kaya lindungi yang miskin agar bisa hidup wajar, yang miskin lindungi yang kaya agar tidak tularkan penyakitnya," ungkap dia di Gedung BNPB, Jumat (27/3).
ADVERTISEMENT
Di luar jumpa pers, statemen Yuri dalam talkshow dengan Deddy Corbuzier di YouTube juga sempat membuat Menkes Terawan Agus Putranto meminta maaf kepada Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona