Ini Penjelasan Sahroni soal Pembongkaran Jalur Sepeda Permanen di Jakarta

18 Juni 2021 7:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepeda memacu kecepatannya di jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (9/5).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pesepeda memacu kecepatannya di jalur sepeda permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (9/5). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menjadi sorotan. Pasalnya, pernyataan Sahroni di depan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang meminta jalur sepeda di Jakarta dibongkar.
ADVERTISEMENT
Apa maksud Sahroni?
Politikus NasDem ini menjelaskan yang dibongkar bukan jalur sepedanya, tetapi planter box yang menjadi pembatas jalur sepeda tersebut.
Planter box itu terbuat dari beton. Pemprov DKI membuat itu untuk memberikan proteksi bagi pesepeda.
"Betonnya yang dibongkar bukan jalur marka hijaunya. Karena marka jalur hijau itu sudah benar karena sesuai aturan UU," kata Sahroni lewat Instagramnya seperti dilihat pada Jumat (18/6).
Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menyerahkan berkas ke Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit. Foto: Youtube/DPR RI
Dengan begitu, Sahroni berharap maka tidak ada lagi selisih paham antara pengguna jalan yang lain dengan para pesepeda.
"Jangan lagi ada diskriminatif jangan lagi ada perkataan yang tidak pantas kepada semua pihak. Mari olah raga untuk kesehatan, mari humanis kepada semua pengguna jalan," urai legislator dapil Priok ini.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak akan mungkin menyalahi aturan UU," pungkas Sahroni yang juga mengunggah fotonya saat sedang naik sepeda balap.
Sebelumnya Sahroni saat rapat dengan Sigit meminta agar jalur sepeda permanen dihilangkan saja. Apalagi sudah ada gesekan antar-komunitas sepeda yang muncul karena adanya dugaan diskriminasi.
Belum lagi, nantinya ada pengendara motor yang ingin meminta jalur khusus bila pola ini terus dibiarkan.
"Kita ingin bagaimana jalan ini tidak ada diskriminasi, baik untuk road bike maupun seli bike. Biarkan risiko ditanggung masing-masing," ujar dia dalam rapat di Gedung DPR RI pada Rabu (16/6).
Sigit saat itu menyetujui ide dibongkarnya jalur tersebut. Tapi Polri akan lebih dulu berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta hingga Kemenhub terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
"Saya setuju untuk jalur sepeda permanen nanti dibongkar saja. Kami akan studi banding ke luar, bagaimana sepeda olahraga dan sepeda terkait untuk bekerja, dengan jamnya dan pengaturan luasnya nanti akan kami koordinasikan dengan Kemenhub dan Pemda sehingga jalur sepeda tetap ada dan jam dibatasi sehingga tidak mengganggu pengguna lain," ucap Sigit.