Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kini, akibat tindak pencurian dan perusakan selama ribuan tahun sejak diturunkan kepada Nabi Ibrahim AS, Hajar Aswad yang tersisa tinggal kepingan-kepingan kecil saja.
Kepingan itu lantas direkatkan pada 1932 di era Raja Arab Saudi kala itu, Abdulaziz bin Saud. Kepingan direkatkan dengan zat kimia yang dicampur minyak misik dan ambar.
Dalam foto terkini menggunakan teknik fotografi fokus panorama bertumpuk yang dilansir Presidensi Dua Masjid Suci (GPH), pengelola Masjidil Haram, terlihat rekatan yang berbentuk seperti batu oval itu tampak berwarna kemerahan dengan kepingan hitam kecil-kecil.
Bentuk oval seperti telur itu dilindungi wadah perak dan diletakkan di Ka’bah sudut timur. Dan kepingan hitam kecil-kecil di dalamnya itulah Hajar Aswad.
Haramain Sharifain, situs yang khusus memberitakan Dua Masjid Suci, menjelaskan bahwa kepingan Hajar Aswad ada 7 yang tertangkap dalam foto beresolusi 49 ribu Megapixel itu.
ADVERTISEMENT
Ukurannya mulai lebar 4,5 mm hingga panjang 27,6 mm. Alias, ukuran terpanjang Hajar Aswad tidak melebihi 3 cm.
Berikut rincian ukuran kepingan 1 hingga 7:
Bagi umat Islam, Hajar Aswad mengandung nilai religi dan sejarah. Hajar Aswad ditempatkan setinggi satu setengah meter dari permukaan tanah di sudut timur bagian Ka'bah. Dari jauh batu suci itu berwarna hitam kemerahan dengan rongga mirip mangkok minum.
Sudut Hajar Aswad dan yang sejajar menjadi titik mulai dan akhir Tawaf, yaitu mengitari Ka'bah 7 kali melawan arah jarum jam.
Hajar Aswad merupakan bagian Ka'bah yang paling diburu jemaah di Masjidil Haram. Hal ini karena mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah sunah.
Namun, pada masa pandemi hal itu terlarang. Tidak ada jemaah yang bisa mendekatinya karena sekeliling Ka'bah dipasangi pagar penghalang.
ADVERTISEMENT