Inovasi Mama Rosita, Warga Raja Ampat yang Ubah Mangrove Jadi Kue yang Lezat

25 Maret 2022 23:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengunjungi hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Selasa (2/11).  Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengunjungi hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Selasa (2/11). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Masyarakat biasanya mengenal Mangrove sebagai tanaman yang dapat menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai dan sejumlah manfaat lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa Mangrove juga bisa dimanfaatkan menjadi makanan yang enak?
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang dilakukan Mama Rosita, warga Kampung Yensawai Barat. Mama Rosita memanfaatkan bagian Mangrove yang dalam bahasa setempat disebut Aiwon untuk diolah menjadi aneka kue.
Mama Rosita mengungkapkan, Aiwon merupakan bahan makanan dari Mangrove yang sudah diolah dari zaman orang tua dulu. Biasanya Aiwon hanya diolah sebagai makanan pendamping, seperti untuk kuah ikan.
"Jadi kita punya orang tua dulu sudah biasa makan begini. Akhirnya pikirannya anak-anak bisa dibikin kue mungkin. Kalau bisa kita praktikkan. Akhirnya bisa bikin kue, ya, jadi," kata Mama Rosita, Jumat (25/3).
"Dulu makan biasa saja. Ini bisa makan dengan kuah ikan," lanjutnya.
Aiwon dari pohon Mangrove yang akan diolah. Foto: Nadia Riso/kumparan
Karena muncul ide untuk mengolah Aiwon menjadi kue, akhirnya Mama Rosita yang membuat resepnya. Apa saja tahap-tahap yang harus dilakukan?
ADVERTISEMENT
"Dari proses awalnya kita ambil ini di daerah Mangrove terus bawa ke rumah. Sementara dibawa ke rumah masih pecek [bau lumpur], airnya dicuci dulu, terus direbus. Direbus untuk sampai 1 jam. Terus direbus, nanti sudah matang terus dikupas kulitnya, kupas kulit, nah, terus isinya dibikin lagi, diambil isinya," ungkap Mama Rosita.
Setelah itu, isi Aiwon akan direndam di air garam. Menurut Mama Rosita, perendaman bisa dilakukan di laut atau di darat.
"[Direndam] mau di laut, mau di darat yang penting direndam, airnya diganti-ganti, yang satu disiram terus dibuang lagi. Terus selesai itu nanti direbus ulang," ujarnya.
Mama Rosita. Foto: Nadia Riso/kumparan
Ia juga mengingatkan pentingnya Aiwon harus direndam terlebih dahulu sebelum diproses.
"Jadi nanti direndam selesai, beberapa kali direndam, itulah nanti dia punya baunya hilang. Jadi kalau belum dua kali rebus tidak boleh makan karena ada juga kita [bereaksi terhadap] alergi, racun. Kalau masih mentah kita rasa ada muntah, buang-buang air," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau kita masak, masak yang baik-baik.
Aiwon yang sudah menjadi adonan. Foto: Nadia Riso/kumparan
Mama Rosita mengungkapkan untuk membuat adonan dari Aiwon bisa memakan waktu satu hari. Dan ketika membuat kue tidak ada takaran khusus. Pembuatan kue dari Aiwon pun menggunakan bahan-bahan yang umumnya dipakai untuk membuat kue.
"Kalau sudah masak terus buang airnya, terus ditindis, dihancurkan seperti ini, dihancurkan di dalam karung, terus digiling supaya dia hancur. Jadi kue yang dimasak ini cuma takaran yang kita buat sendiri-sendiri. Pertama itu telur 3 buah sama gula 1,5 gelas, susu, vanili, mentega. [Dari Aiwon] kue apa saja bisa," pungkasnya.
Aiwon yang sudah diolah menjadi kue. Foto: Nadia Riso/kumparan