Insiden George Floyd Buat Polisi Selandia Baru Tak Lagi Dipersenjatai

9 Juni 2020 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Polisi berpatroli disekitar lokasi kejadian Penembakan Masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Foto: AP Photo/Mark Baker
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Polisi berpatroli disekitar lokasi kejadian Penembakan Masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Foto: AP Photo/Mark Baker
ADVERTISEMENT
Kepolisian Selandia Baru pada Selasa (9/6) membatalkan kebijakan patroli bersenjata.
ADVERTISEMENT
Di Selandia Baru, awalnya polisi patroli tidak dilengkapi senjata. Namun, usai peristiwa penembakan di dua masjid di Christchurch 2019 lalu polisi yang berpatroli dipersenjatai.
Pembatalan tersebut dipicu kematian pria kulit hitam Amerika Serikat George Floyd. Nyawa Floyd melayang di tangan seorang anggota kepolisian Minneapolis.
Seorang polisi berjaga di luar Pengadilan Distrik dan Kantor Polisi Christchurch, Selandia Baru. Foto: AFP/Michael Bradley
Bila dipersenjatai, kepolisian Selandia Baru ditakutkan bakal mengikuti gaya militerisasi kepolisian AS.
Patroli bersenjata polisi Selandia Baru sudah lama menjadi bahan perdebatan. Warga Maori dan Pasifik yang tinggal di Selandia Baru adalah kelompok paling menentang.
Mereka menyatakan bahwa kelompoknya akan sangat rentan untuk terlibat kontak dengan polisi bersenjata.
Seorang polisi bersenjata berjaga di luar Pengadilan Distrik dan Kantor Polisi Christchurch, Selandia Baru. Foto: AFP/Michael Bradley
Penolakan serupa sempat disampaikan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern. Namun, Ardern mengatakan patroli adalah bagian operasional anggota kepolisian.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Hijau Marama Davidson sampai mengirim surat ke Komisioner Kepolisian Selandia Baru Andrew Coster mengenai isu polisi bersenjata.
"Kami hanya perlu melihat AS untuk melihat bagaimana hal buruk dapat terjadi karena militerisasi kepolisian," ucap Davidson.
Setelah mendapat tekanan dan kritik, Coster akhirnya mengumumkan kebijakan polisi bersenjata tak akan dilanjutkan.
"Tim respons cepat bersenjata tidak selaras dengan gaya kepolisian yang diharapkan warga Selandia Baru," ucap Coster.
Coster memastikan, secara umum mereka tetap pada komitmen polisi tak bersenjata dan bekerja dengan dukungan publik.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.